Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

[Ramadan 17] Seberapa Intens Interaksi Kita Dengan Kitab Suci Al Qur'an

Diperbarui: 23 Mei 2019   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberapa dekat interaksi seseorang muslimin dengan kitab suci Al Qur'an sangat bergantung bagaimana pengalaman kita belajar mengaji di masa kanak kanak.  Mengapa hal ini diungkit lagi tentu ada beberapa alasan sehubungan dengan perkembangan  hidup seorang anak manusia di muka bumi ini.  Belajar membaca Al Qur'an diwaktu masih ditaman kanak kanak akan mewarnai bagaimana interaksi nya dengan Al Qur'an ketika dewasa.

Pengalaman awak semasa di kampong halaman Tempino Jambi mengikuti arahan Ayahanda Haji Rd. Dahlan bin Affan agar mengaji ke Ustadz Kafrawi. Biasalah tingkah polah anak anak lebih banyak bermainnya dari pada belajar membaca alif ba ta.  Sehingga tak pelak 2 sampai 3 kali berganti guru mengaji belum juga khatam Al Qur'an.

Namun paling tidak mengeja Al Qur'an sudah bisa dengan sedikit hapalan ayat ayat suci.  Berangkat remaja dan dewasa belajar Agama sudah menjadi kebutuhan sehubungan bergaul dengan teman teman seiman yang taat menjalankan Syariat Islam.  Apalagi sudah berkeluarga kemudian di beri amanah menjadi Pelayan Masjid (Khadimullah) Jami An NUr maka kedekatan dengan Al Qur'an semakin intens.

Demikanlah kehidupan religi seorang anak manusia ternyata sangat dipengaruhi dengan lingkungan.  Dengan seringnya mengikuti pengajian dan tahlil dari rumah kerumah tanpa di sadari Surat Yasin sudah tertanam di memory permanent.  Alhamdulillah hapalan semakin bertambah walaupun belum begitu banyak,  paling tidak akhir dari juz amma sudah juga menjadi hapalan.

Tentu saja hapalan Surat Surat Al Qur'an sangat berguna ketika "terpaksa" menjadi Imam Shalat ketika tidak ada lagi ustazd pada satu kesempatan shalat berjamaaah. Kemudian berlanjut ketika pulang menunaikan Ibadah Haji awakm didapuk menjadi pembaca doa.  Memimpin doa  pada pertemuan pertemuan seperti  reuni atau pada silaturahim keluarga besar dan juag  komunitas.  Itulah sebabnya awak  berupaya menghapal doa doa standard dan meng faseh faseh kan bacaan.

Itulah interaksi dengan Al Qur'an yang bisa dibilang belum ada apa apanya ketika dibandingkan dengan jamaah lainnya apalagi dengan para ustazd dan para penghapal al Qur'an (Hafizd). Diusia  tua menghapal ayat ayat Al Qur'an sungguh perlu satu perjuangan ibarat menulis di air.  Mudah sekali lupa dan sangat sulit di tanamkan di belahan kepala.

Oleh karena itu awak sungguh sangat kagum dengan Ustaz Adi Hidayat yang memiliki kemampuan hapalan Al Qur'an 30 Juz.  Dari pantauan video melalui youtube awak sering menonton bagaimana kepiawaian UAH ketika membahas salah satu Syariah Agama.  Beliau mampu menghubung hubungkan beberapa ayat secara simultan ditambah lagi dengan hapalan Hadist Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Inilah salah satu keajaiban Al Qur'an yang bisa kita  disaksikan di zaman ini.

Salah satu keinginan yang belum juga tercapai sampai Ramadhan 1440 Hijriah yaitu hadir disalah satu Majelis Ustazd Adi Hidayat.   Mudah mudahan Allah SWT memudahkan langkah kaki hingga keinginan ini tercapai, Amin.  Awak pikir inilah salah satu keajaiban Al Qur'an ketika 6666 ayat, 114 Surat 30 Juz bisa tertanam di dalam otak manusia terpilih.  Luar biasa.

Al Quran diturunkan di bulan suci Ramadhan.  Segala sesuatu yang berkaitan dengan Al Qur an pasti di muliakan Allah SWT.  Ramadhan justru mulia karena hanya bulan ini yang disebut dalam Al Qur'an.  Para hafizd dan hafizdhah terjamin kemuliaan hidup selama menjaga hapalan.  Demikian pula umat Islam yang taqwa hidup istiqomah berdasarkan pedoman Al Qur'an maka InshaAllah kehidupan bahagia sejahtera.

Dari beberapa sumber referensi Para Ulama menelaah Mukzizat Al Qur'an.  Sebagai manusia dapat berfikir, karena hanya orang-orang yang berfikir yang dapat mengambil pelajaran. Dan Terbukti bahwasannya Al Quran dapat dihadapkan dengan segala macam persoalan, disegala zaman, dari segala segi, dan dari sudut manapun.

Berikut rangkuman beberapa Mukjizat, Keajaiban, Keistimewaan, dan Keunikan Al Quran. Kami katakan bebrapa artinya belum semua disampaikan. Insya Allah diluar sana masih banyak Mukjizat, Keajaiban, Keistimewaan, dan Keunikan Al Quran yang belum kita lihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline