Sumber Dokumentasi Pribadi/TD
"Jaga Adikmu, Nak"
Kami terharu mendengar ungkapan Ibu Mien Uno. Terhenyak sejenak, hening menyaksikan Sang Bunda dengan berurai air mata mengungkapkan isi hati. Ungkapan ini disampaikan Beliau ketika bertatap muka dengan komunitas kesehatan Ahad, 10 Februari 2019. Siapa lagi yang diminta menjaga adik kalau bukan Indra.
Indra Uno diminta keluarga besar agar meninggalkan pekerjaan (resign). Tugas khusus diberikan Ibunda menjaga Sandiaga Salahuddin Uno dalam artian mengawal dan mengikuti kegiatan kampanye keseluruh Indonesia agar lancar tertib, aman dan nyaman.
Ibunda paham negara telah menyiapkan pasukan pengamanan termasuk tim medis guna mengawal Calon Presiden dan Wakil Presiden. Namun kegelisahan seorang ibu adalah segalanya untuk ananda. Aneh juga apabila ada oknum politikus yang memeprsoalkan keikut sertaan seorang ibu kandung menjaga putra tercinta.
Prolog
"Politik itu kejam, Nak"
Namun Sandiaga berupaya terus meminta izin dan restu Ibunda dan Ayahanda. Guna menyakinkan Ibunda, Sandi mengajak ke pemukiman kumuh.
"Lihatlah Ma, kondisi riel kehidupan saudara kita sebangsa setanah air"
Sandiaga menyakinkan Ibunda bahwa kondisi kemiskinan struktural ini tidak bisa di selesaikan dengan memberikan bantaun sembako. Kemiskinan telah merambah keseantero nusantara. harus ada kebijakan publik secara makro yang mampu mengangkat kehidupan mereka ketaraf kehidupan lebih layak.
Ini untuk pertama kali awak secara langsung menyaksikan orasi seorang Mien Uno. Pakar pendidikan khusus dalam tatakrama memang sangat santun. Lancar berbicara, sistematis, fokus dan kronologis. Ada nilai tambah ketika berbicara sepenuh hati sembari menyapa kami sehingga waktu terasa berjalan dengan cepat.