Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mempertahankan Kekuasaan Seharusnya Berbanding Lurus dengan Aktualisasi Diri

Diperbarui: 16 Oktober 2018   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : net/ilustrasi

Kekuasaan diperebutkan adalah suatu kewajaran.  Dinasti kerajaan pun  selalu ada perebutan kekuasaan. Putra mahkota tidak dengan sendirinya  otomatis menjadi Raja. Ada para pihak yang menyerobot hak dinasti  melalui makar.

Negara berbentuk republik mengadakan pemilihan umum untuk menggerakkan roda demokrasi setiap lima tahunan. Partai Politik sebagai kendaraan kandidat presiden atau gubernur/bupati/walikota menyediakan jasa mewujudkan cita cita mejadi penguasa.

Sebenarnya menjadi pejabat publik setingkat kepala negara bergantung  niat.  Negara maju dengan tingkat pendidikan rata rata sarjana para kandidat adalah personil yang sudah selesai dengan urusan sendiri.

Berdasarkan pendapat Maslow, seseorang kaya raya, sukses dalam kehidupan kini ingin mengabdikan untuk negara bisa disebut  sebagai aktualisasi diri. Terbalik dengan negara berkembang justru warga  negara ingin menjadi presiden karena sekedar mengambil kekuasaan.

Maslow's hierarchy of needs is a  motivational theory in psychology comprising a five-tier model of human needs, often depicted as hierarchical levels within a pyramid.    Needs lower down in the hierarchy must be satisfied before individuals can attend to needs higher up. From the bottom of the hierarchy upwards, the needs are physiological, safety,  love and belonging, esteem and self-actualization.

maslow-5-5bc5c08f12ae942504729af2.jpg

Seseorang yang masih berkutat di physiological needs (kebutuhan dasar sandang pangan papan) kecil kemungkinan mencalonkan diri menjadi presiden.  Dia harus naik tingkat dulu ke safety needs, belongingness and love needs, kemudian melewati poosisi esteem needs baru pantas mengakualisasi diri menjadi Presiden. Oleh karena itulah hanya dalam hitungan jari warga yang berada di puncak piramida yaitu aktualisasi diri.

Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa kekuasaan yang akan direbut atau di pertahankan akhirnya terpulang pada niat para kandidat. Apabila niat hanya untuk kekuasaan thok maka akan banyak menemukan kendala. Tetapi seandainya semata untuk berbhaktikan diri guna membangun negara dan mensejahterakan rakyat  maka dengan sendirinya  akan mendapatkan dukungan rakyat.

Salamsalaman

TD 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline