Catatan Budaya Thamrin Dahlan
Wisuda adalah Prosesi penghormatan kepada mahasiswa yang berhasil yudisium disemester akhir. Perjuangan bolak balik dari kediaman ke kampus dan tempat praktek dalam kurun waktu 3 tahun terasa begitu cepat.
Rasanya baru kemarin Agung dan kawan kawan mengikuti ospek eh ternyata hari ini Kamis 13 September 2018 mereka telah mengenakan pakaian kebesaran bernama Toga. Tampil gagah dan cantik berpakaian serba hitam dengan topi khas, anak anak muda berusia antara 20-22 tahun tampak ceria
Gedung Puri Ardhya Garini Halim Jakarta Timur menjadi saksi sejarah yang tak kan terlupakan bagi Elsa dan kawan. Betapa tidak inilah hari bahagia Ayah dan Ibu yang telah membesarkan serta mendidik anak kesayangan dengan segala suka duka. Saatnya para sarjana membuktikan bahwa biaya yang dikeluarkan orang tua adalah investasi bagi kegemilangan masa depan.
Wisuda bermakna pula adanya pergantian dari status mahasiswa yang selama ini disandang seketika berubah menjadi Komunitas Alumni Akademi Perawat.
Prosesi wisuda ditandai dengan iringan direktur dan para dosen berjalan perlahan menunju panggung kehormatan. Lagu Gaudeamus Igitur sebagai lagi wajib wisuda dilantunkan panduan suara mahasiswa tingkat 3 membuat suasana sedemikian sendu dan sahdu.
Berikutnya secara bergilir 86 wisudawan Akper Polri dan 66 wisudawan Akper Pelni satu persatu naik ke pentas panggung menerima izajah. Direktur Akper Polri Yuyun Kurniasih SKp, SAP, M.Kep dan Direktur Akper Pelni Gundar Handayani SKp, MM memindahkan kuncir toga dari sebelah kiri kesebelah kanan sebagai simbol wisudawan wisudawati syah menjadi Sarjana Muda Ahli Madya Keperawatan (AMK).
Ketika turun dari panggung mantan mahasiswa Akper di sambut oleh para dosen. Ucapan selamat dan doa agar sukses di dunia pekerjaan ketika bersalaman ditambah cium tangan.
Suasana haru, berpelukan dengan guru pembimbing sebagai tanda perpisahan melepas anak didik. Betapa tidak selama 3 tahun mereka dididik dengan penuh kasih sayang penuh disiplin membentuk karakter perawat profesional. Beberapa mahasiswi tersedu menangis di pundak dosen pembimbing. Ungkapan hati nan paling dalam apalagi kalau bukan terima kasih dan minta maaf atas "kenakalan dan kebandelan anak zaman now". Dosen tersenyum sembari menepuk pundak dan menyeka ujung air mata "akhirnya kalian selesai juga ya ...."
Acara dilanjutkan Pelantikan para wisudawan menjadi Perawat oleh Pengurus Organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jakarta. Kemudian ucap sumpah dibimbing oleh rohaniawan sesuai dengan agama masing masing.
Wisudawan berprestasi dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi ditampilkan ke depan hadirin merupakan penghargaan atas kerja keras belajar tanpa mengenal lelah.
Sambutan yang paling ditunggu tunggu wisudawan yaitu dari perwakilan orang tua dan dari teman mereka sendiri. Angel AMK Alumni Akper Polri Angkatan 22 bersuara tegas nyaris lantang dan terkandang ter isak ketika mengucapkan berulang ulang terima kasih, terima kasih dan terima kasih kepada civitas akademika.
Inilah kesejatian suara hati pemuda dan pemudi yang kini menapak masa depan membhaktikan diri untuk Negara. Membalas kasih sayang orang tua adalah prioritas utama guna membuktikan diri sebagai anak yang berbhakti. Pengorbanan tak akan pernah sia sia dalam perjalanan hidup dan kehidupan anak manusia.
Sebagai dosen dan Sekretaris Yayasan Akper Polri hari ini saya merasakan suatu suasana beda dengan rutinitas. Saya menyaksikan para orang tua dan keluarga besar wisudawan tertib mengikuti acara demi acara.