Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

(Resensi Buku) Arief "Effect", Setahun Revolusi Senyap di Dapur Polri

Diperbarui: 26 Maret 2018   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Buku : Arief Effect, Setahun Revolusi Senyap di Dapur Polri

Penulis : Farouk Arnaz

Penerbit : Diandra Kreatif

Jumlah Halaman : 192

ISBN : 978-602-336-637 -- 8

Kata Pengantar : Kapolri Jendral Polisi Prof H.  Muhammad Tito Karnavian, PhD

Waktu Terbit : Maret 2018

Penulis buku Farouk Anaz mengkisahkan sepak terjang Irjen Pol Arief Sulistyanto M.Si dalam kapasitas sebagai Asisten Sumber Daya Manusia Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sepak terjang berupa revolusi senyap melakukan perubahan mind set dan culture set sejak menjabat 14 Februari 2017 sampai buku diterbitkan.

Buku setebal 192 halaman dibagi dalam 10 Bab ditulis dengan cara bertutur kronologis sistematis sampai disimpulkan kenapa buku di beri tajuk Arief Effect.  Disadari atau tidak dalam perubahan budaya organisasi diperlukan dimensi waktu bergantung kepada konsistensi pelaku perubahan beserta jajaran.  Waktu adalah sebilah pedang tajam yang bisa mampu membuat perubahan seketika ataupun gagal ketika tidak ada dukungan dari Pimpinan teras atas.

Kapolri Jendral Tito mengatakan dalam kata sambutan bahwa pemilihan Irjen Drs. Arief Sulistyanto M.Si  "Saya mengambil keputusan harus mencari seorang perwira tinggi yang bersih, tegas dan cerdas untuk menjadi Asisten Sumber Daya Manusia (as SDM) yang merupakan pajabat tertinggi Polri mengelola Personel Polri " (halaman 6). Inilah bentuk dukungan moral Pimpinan dalam artian memberikan keleluasaan kewenangan melakukan revolusi mental sesuai dengan peraturan perundangan berlaku.

Penulis memaparkan rekam jejak Arief sejak perwira muda sampai mendapat pangkat perwira tinggi.   Rekam jejak bersih dijamin tidak menjadi beban ketika melakukan perubahan apalagi tidak pernah berdinas di SDM. Arief merasa hal itu ada berkahnya, dia tak terkontaminasi, dia masuk untuk memotong yang jelek jelek. (halaman 35).  Ibarat menyapu maka posisi Arief adalah sapu yang bersih sehingga tanpa tedeng aling aling berani melakukan penindakan tegas kepada siapa saja yang patut di duga melakukan pelanggaran.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline