Lihat saja dijalan raya kota kota besar saat ini perempuan dengan gagah berani berseliweran bersama dengan kendaraan lain. Mereka mengendarai sepeda motor baik sendiri maupun berboncengan. Pasti pakai helm lah. Tentu saja keberanian itu dibekali dengan kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Motor dizaman now di desain khusus untuk wanita sehingga mereka merasa nyaman dan simple mengemudikan. Produsen motor paham bahwa konsumen dari pihak wanita (cukup banyak) tentu perlu dimanjakan dalam artian di ciptakan motor spesial wanita yang menarik baik dari sisi penampilan maupun dari keluwesan melaju di jalan raya.
Hanya saja masih sering ditemukan wanita ini agak sedikit ceroboh terutama ketika akan berbelok atau berubah jalur. Pengemudi yang berada di belakang motor perempuan terkadang tergagap melihat motor di depan tiba tiba membelok. Bukan soal lampu sein yang tidak di fungsikan namum alat pemberitahu berubah arah itu suka suka salah pencet, mau kekiri lampu berkedip ke kanan. Inilah yang perlu diperhatikan mbak mbak pengendara agar keselamatan diutamakan dengan cara mematuhi rambu rambu lalu lintas dan berkendaraan dengan baik.
Sesuai dengan perubahan zaman maka budaya tradisional sedikit mulai sedikit disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ya zaman now itulah istilah populer saat ini bukan saja milik anak muda tetapi orang dewasa bahkan orang tua ingin pula ber now now an. Justru yan menjadi masalah adalah soal kepantasan ditilik dari sisi sosial budaya. Tetapi tidak boleh juga kita nyinyir terhadap perubahan tersebut sepanjang jalan kenangan masa lalu tetap menjadi acuan
Baik sekarang kita fokus pada kendaraan roda dua dan perempuan. Perempuan sekarang sudah berani mengendarai motor di jalan raya. Kenapa di tulis sudah berani apakah dulu mereka takut ? Tidak juga bung, hanya saja emansipasi Ibu Kita Kartini bukan sekedar menuntut hak persamaan dan perlakuan saja dari kaum lelaki. Emansipasi itu berkembang lebih jauh di area publik dimana perempuan ingin lebih eksis. Hal ini tentu di picu oleh kemajuan teknologi yang di terima dari informasi global negeri lain.
Awak ada beberapa kali memesan kendaraan motor dua ber aplikasi. Ketika motor itu tiba ternyata pengemudi nya wanita. Waduh, bagaimana ini. Tetapi wanita tersebut memberi jaminan bahwa dia trampil berkendara terutama membonceng pria. Yes kini gojek telah menjadi salah satu pilihan profesi pekerjaan bagi perempuan. Luar biasa emansipasi itu telah merambah walaupun tadinya kita tidak heran ada sopir taxi dan kendaraan bus besar di kemudikan perempuan.
Ibu rumah tangga dan mbok sayur kinipun memanfaat motor untuk kegiatan keseharian. Ibu ibu tampaknya merasa berjasa kepada keluarga bersebab kini mereka sudah mampu mengantar dan menjemput anak sekolah. Demikian juga mbok mbok sayur pasar tidak mau ketinggalan merekapun menggunakan motor roda dua untuk berniaga kelililing. Yes ada manfaat juga ya tetapi ibu jangan lupa ujian SIM dulu ya walaupun arena perjalanan motor hanya di dalam komplek perumahan saja.
Sekarang bagaimana dengan perempuan Negara Vietnam berkendaraan motor ber roda dua. Berbeda dengan cewek Indonesia di Vietnam wanita-wanitanya lebih paham dan patuh soal aturan di jalan. Pasalnya, rumor mengatakan kalau mereka tidak bakal turun ke jalan kalau tak punya SIM. Sehingga benar-benar aman. Namun, meskipun sangat mengerti rambu rambu jalan, tetapi pada kenyataannya mereka malah sering bikin kacau pengemudi lainnya. Alasannya nggak lain karena pakaian yang mereka kenakan saat naik motor. Bikin panas dingin.
Pakaian terbuka atau sangat terbuka berseliweran dijalan tentu menganggu pengendara lain terutama sopir kaum pria. Jadi pria tidak harus lagi pergi ke fashion show untuk melihat lenggak lenggok wanita cantik berpakaian seksi. Kini di jalan raya suguhan itu dengan mudah bisa di nikmati disepanjang jalan kota kota besar Vietnam.
Suguhan gratis ini entah disengaja atau hanya sekedar modis namun dampaknya bagi kelancaran lalu lintas agak terganggu juga. Mata pria terkadang seperti keranjang juga pasalnya masa tontonan gratis itu di sia siakan sampai sampai muncul kata mubazir (entah bahasa vietnam namanya apa). Jalan semakin macet bersebab kendaraan berjalan agak pelan perlahan. Syukur syukur tidak terjadi tabrakan akibat totonan gratis tersbut. Apakah Pak Polisi bisa melarang wanita Vietnam berpakaian modis ? entahlah.
Di jakarta atau kota kota besar Indonesia, kaum perempuan bermotor agak sopan tidak seperti negeri Vietnam. Masalahnya banyak wanita yang berhijab sehingga bentuk tubuh mereka tidak transparan meliuk terlihat pria jalanan. Walaupun ada satu dua yang berpakain seronok namun jumlah ini tidaklah perlu dikuatirkan akan menjadi mode nantinya. Oleh karena itu kaum pria Indonesia masih terselamatkan dari tontonan tidak tidak sehingga terhindar dari kecelakaan lalu lintas.