Seperti biasa awak acapkali mempertimbangkan apakah ada 3 kepentingan ketika akan pergi berkunjung kesatu tempat. Tempat yang dituju bisa saja objek wisata, undangan, atau kegiatan lain terkait silaturahim. Tiga kepentingan terpadu pada pada satu kesempatan meliputi ingin menyaksikan pertandingan bulutangkis tingkat internasional pada ajang Indonesia Masters 2018. Kepentingan kedua ingin menuntaskan niat melihat fasilitas olahraga yang sedang di renovasi dalam rangka Asian Games.
Terakhir yang menguatkan awak pergi ke senayan tentu sesuai pula dengan professi jurnalis ingin berbagi informasi kepada khalayak berupa reportase olahraga. Memang sudah terniat sejak pekan lalu ingin melihat Stadion Gelora Bung Karno di kawasan Senayan Jakarta. Namun terhalang bersebab ada beberapa kegiatan yang lebih penting. Niat itu terwujud pada hari Kamis, 25 Januari 2018 ke Istora Senayan.
Sebenarnya sebagai warga Jakarta awak pernah beberapa kali berkunjung ke Istora. Paling tidak sewaktu diselenggarakan Islamic Book Fair beberapa tahun lalu fasiltas olahraga ini memang terkesan kurang terawat. Boleh juga di kategorikan kumuh terlihat dari cat bangunan nan lusuh dan fasilitas toilet dan lain lain kurang memadai.
Mungkin itulah sebabnya ajang olahraga seperti bulutangkis tingkat dunia tidak diselenggarakan di Istora tetapi berpindah ke Jakarta Convetion Center (JCC). Turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 digelar di JCC Plenary Hall. Ketua Panitia Pelaksana Turnamen, Achmad Budiharto, mengatakan Indonesia Open tahun 2017 tidak diselenggarakan Istora Senayan karena tengah direnovasi untuk Asian Games 2018.
Seperti diberitakan JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Jokowi tiba di Istora Senayan pukul 17.35 WIB. "Saya betul-betul terkejut masuk ke sini ada perubahan total dari Istora dari keadaan sebelumnya," kata Jokowi. Jokowi menilai renovasi besar-besaran yang dilakukan ini benar-benar mengubah wajah Istora. Ia berharap Istora Senayan ini bisa digunakan untuk berbagai venue olahraga.
Ketika memasuki area Istora senyum manis mbak mbak cantik mempersilahkan calon penonton membeli karcis di bagian kiri Istora. Tersedia 2 pilihan tiket VIP Rp. 100.000,- Kelas 1 Rp. 50.000,-. Kemudia terus diarahkan ke pintu masuk lantai dasar untuk penonton VIP. Petugas men scanning tiket berlabel barcoote dan tangan di stempel cap merah. Dilarang membawa kemasan minuman air mineral dan bungkusan makanan. Awak bergegas mencari tempat duduk yang memiliki view terluas agar bisa menyaksikan dari dekat 4 lapangan bulutangkis.
Inilah untungnya warga Jakarta karena bisa menyksikan event olahraga tingkat dunia. Biasanya melihat jagoan Tantowi Yahya dan Lilyana Natsir di televise. Kini penonton bisa meyaksikan secara langsung bagaimana gegap gempita nasionalis memberi semangat pemain di lapangan. Memang beda rasa apalagi ketika menyaksikan Ganda Putri kita mengalahkan peringkat satu dunia dari China. Inilah kenimaktan setimpal membayar 100.000 perak namun mendapat suguhan tontonan super menawan selama 8 jam. Luar biasa.
Setelah menyaksikan beberapa pertandingan awak keluar stadion untuk menegakkan shalat Dzhuhur. Tersedia Mushola nan bersih untuk wanita dan pria terpisah. Toilet luas tersedia sedemikian banyak urinoar tentu disiapkan untuk ajang Asian Games 2018. Dilantai 2 terdapat fasilitas makan minum dari berbagai rasa dan selera nusantara. Ruang makan terbuka namun ada juga beerapa tenda. Penonton bisa istirahat dengan nyaman disini sebelum masuk lagi ke dalam stadion.
Setelah itu awak mengelilingi kawasan Istora Senayan terkesan memang fasilitas olahraga ini layak ditempatkan sekelas internasional. Fasilitas olahraga terutama di bagian dalam di setting benar benar menakjubkan mulai dari kursi duduk penonton yang kokoh sampai system penerangan yang terang benderang. Belum lagi system informasi nan tertayang dibagian atas memanjakan penonton untuk mendaptkan informasi terkait pertandingan yang sedang berlangsung.
Seperti diberitakan detik.com (25/1/2018) Istora Senayan diklaim sudah layak untuk menghelat Asian Games 2018. Penilaian ini keluar dari pelatih bulutangkis nasional Richard Mainaky. Seperti diketahui, Istora Senayan direnovasi besar-besaran demi kepentingan Asian Games 2018. Wajah asli Istora dikembalikan, tapi sekarang dilengkapi oleh fasilitas yang kekinian
Awak tak paham apakah ada mesin pendingin central tetapi dengan kapasitas penonton ribuan suasana ruangan terasa sejuk. Ada rasa bangga menyelinap di hati. Fasilitas ini sudah direnovasi secara menyeluruh dengan biaya yang tidak sedikit. Termasuk Stadion Gelora Bung Karno (SGBK) dan juga venue di Palembang dalam rangka Asian Games 2018. Menjadi tuan rumah sukses bukan masuk 10 besar Asia tetapi lebih dari itu pelayanan prima kepada para atlet dan para wisatawan harus lebih diutamakan.