Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Menikmati Kolam Renang Kampong bersama Ikan

Diperbarui: 15 November 2017   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pulang Kampong ke Tempino rasanya tidak lengkap kalau tidak berkisah tentang  kolam Pak Kasim. Kolam renang tradisional ini menyimpan kisah  masa  kecil yang indah pada setiap budak budak Tempino. Tanya saja, siapa  budak Tempino yang belum pernah mandi (berenang) di kolam yang terletak  di pinggir jalan menuju Palembang dari arah kantor Pertamina.

 Dusun  Tempino adalah tanah minyak yang di kelola oleh Pertamina.  Dusun  Tempino terletak antara kota Jambi ke arah Palembang berjarak hanya 27  Km melalui jalan raya beraspal mulus di tengah perkampungan karet.  Apabila di kota kota besar kolam  renang menjadi tempat rekreasi ,  justru di dusun kami kolam ikan yang dijadikan tempat mandi sekalian  berenang. 

 Apabila Tempat rekreasi lainnya seperti kebon binatang ada di kota  sebagai pengobat hati warga  sesekali boleh juga melihat sekawanan simpe atau  beruk hitam bergelayutan di pepohonan sekitar kampong Tempino. Hanya itulah  hiburan  versi dusun kami ketika lebaran tiba.

 Jujur saja sebenarnya ada  rasa iri  warga Tempino kepada warga kampong sebelah Bajubang. Pasalnya  Pertamina tidak adil, bila di Bajubang di buatkan kolam renang modern  untuk para buruhnya maka di Tempino warga terpaksa mandi di kolam ikan  yang dijadikan tempat rekreasi berenang. Mungkin karena Bajubang sebagai  desa yang lebih besar di banding Tempino, maka dulu disana ada Rumah  Sakit malah Pertamina memanjakan para pembesarnya (employee) dengan  membangun lapangan golf. 

 Pada tahun 1960 ketika duduk di kelas 5  Sekolah Rakyat (SR) kami menjadualkan waktu khusus ke kolam renang  kampong bersama ikan ikan. . Kolam ini sebenarnya ada dua, satu kolam bawah satu lagi kolam  atas. Biasanya kami berenang di kolam bawah yang agak cetek, di kolam  atas lebih dalam, takut berenang disana maklum masih anak anak berumur  10-11 tahun.

Berenang atau tepatnya mandi di kolam  ikan Pak Kasim walaupun gratis tidak selalu nyaman. Hal ini bersebab si  empunya kolam tidak bekenan kami mandi di kolam ikan nya.. Tentu saja  alasannya takut ikan Pak Kasim mabok karena bau keringat plus daki budak  budak Tempino. 

 Sebagai murid SR  kami anak anak kecil curi  kesempatan kalau Pak Kasim sedang tidur sore maka mulailah kami bersuka  ria mandi bermain air sambil sedikit sedikit belajar berenang. Mandi  telanjang rasanya belum malu maluin banget karena semuany anak laki  laki. Pakaian di taruh bertumpuk di salah satu tempat tersembunyi. 

 Teringat dulu pernah rombongan anak anak kelas lain, pakaiannya di sandera Pak  Kasim, sehingga anak anak pada menangis pulang tidak pakai  celana,...hahahaha. Belajar dari pengalaman itulah kami mengakali Pak  Kasim dengan menyembunyikan baju dan celana di semak semak. 

 Pada saat ini  kolam ikan Pak Kasim masih jadi tempat mandi. Entah apa sebabnya kolam  ikan itu menjadi masalah besar bagi ahli waris mengingat kolam di  jadikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari sebagai tempat  pembenihan ikan.  Disamping itu kolam saat ini di gunakan pula  oleh Pertamina sebagai sumber mata air yang di olah di saringan aek  untuk selanjutnya di distribusikan ke perumahan Pertamina sebagai  pasokan air bersih,....

Salamsalaman

TD

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline