Elektabilitas Ridwan Kamil untuk sementara cukup tinggi. Kiprah Walikota Bandung ini dalam membangun kota paris in java bolehlah diberi apresiasi. Latar belakang pendidikan dan pengalaman sarjana teknik sipil memberikan peluang besar Ridwan Kamil merubah Kota Bandung menjadi lebih bersahabat dengan warga. Tentu saja semua dilakukan berdasarkan keahlian keilmuan tata kota sehingga kinerja Ridwan Kamil beserta jajaran patut menjadi perhatian khalayak terutama warga di sekitar ibu kota Propinsi Jawa Barat sebagai modal dasar menuju orang nomor satu di tetangga DKI Jakarta.
Seperti dilansir dari BANDUNG, KOMPAS.com (5/7/2017) - Program Pasca Sarjana UIN Sunan unung Djati Bandung merilis hasil survei Pilkada Jabar 2018. Survei ini menunjukkan fluktuasi tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah calon. Direktur PPS UIN Sunan Gunung Djati, Agus Salim Mansyur, menjelaskan, berdasarkan hasil survei kedua terhadap bakal calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 dalam jangka waktu 22 Mei-4 Juni 2018, terdapat lima bakal calon yang memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas memadai untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat 2018.
Tahun 2018 dapat dipastikan Ridwan Kamil ikut pertarungan memperebutkan jabatan Gubernur Jawa Barat. Persaingan cukup ketat setelah era Aher yang menjabat Gubernur selama 2 periode. Muncul nama baru stock lama dalam artian seperti mantan Wakil Gubernur periode sebelumnya tampak akan ikutan Pilkada.
Jawa Barat merupakan propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bukan saja karena kepadatan penduduk namun wilayah ini menjadi penompang Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Warga Jawa barat penyumbang terbesar tenaga kerja di ibukota. Lihat saja warga kota Bogor, Tanggerang, Depok dan Bekasi menjadi penduduk siang Jakarta. Pasalnya mereka tetap tinggal di Jawa Barat namun mata pencaharian atau bekerja di Jakarta.
Ridwan Kamil jangan hanya mengandalkan ke populeran saja namun jauh dari itu hendaknya walikota Bandung ini memilih kendaraan politik yang mampu mendulang suara terbanyak. Jangan sampai nama yang begitu tenar di rusak oleh parpol yang tidak mendapatkan simpati dari penduduk Jawa Barat. Ibarat penumpang berpakaian resmi lengkap plus dasi namun mengendarai mobil tua reot yang sering mogok.
Referensi pihak ketiga
Seperti diberitakan REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- (16/8/2017) Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar, masih berada di peringkat atas untuk tingkat popularitas dan tingkat elektabilitas. sementara, Ridwan Kamil yang berada di posisi kedua, Upaya menhgandeng Wali Kota Bogor, Arya Bima dirasa memungkinkan untuk tingkatkan elektabilitas. Memilih calon wakil gubernur yang cocok akan mengangkat elektabilitas seorang Calon Gubernur. Selain saling memperkuat kinerja para birokrat menjadi variabel menentukan apakah rakyat Jawa Barat berkenan memberikan kepercayaan kepada duo pimpinan untuk 5 tahun mendatang.
Bisa jadi mencalonkan diri melalui jalur independent bukan pilihan Rdwan Kamil walaupun dapat dipastikan warga pendukung sudah melebih persayratan pencalonan. Ada baiknya Ridwan Kamil mempelajari kesuksesan Aher yang mampu bertahan sampai 2 kali menjadi Gubernur Jawa Barat. Tidak bisa dipungkiri daerah parahiyangan ini merupakan kawasan religius. Penduduk disini sangat menghormati para ulama sehingga apapun yang diarahkan ulama untuk kebaikan dan kemaslahatan dapat dipastikan akan di ikuti oleh para jamaah.
Oleh arena itu sekali lagi Ridwan Kamil jangan malu malu melamar parpol yang mempunyai basis kuat keagamaan di Jawa Barat. Sinerji antara kepopuleran dengan papol berkarakter agama akan menjadi satu kekuatan luar biasa guna mendulang suara terbanyak. Artinya jangan salah pilih, segera saja bergabung dengan parpol yang mempunyai rekam jejak positif di jawa Barat. Insha Allah Ridwan Kamil dan Arya Bima mempunyai peluang terbesar menduduki jabatan orang nomor satu di Jawa Barat untuk periode 2018- 2023.
Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa untuk menjadi Gubernur jangan hanya bermodalkan kepopuleran saja. Kendaraan Politik mempunyai peran sangat besar sekali untuk membantu mewujudkan cita cita itu karena sinergi antara kinerja positf birokrat dan dukungan parpol sangat besar sekali untuk mendulang suara terbanyak.
Salamsalaman