Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Pemenang Debat Final: Ira Koesno

Diperbarui: 13 April 2017   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : detik.com

Malam ini jangan kemana mana,  Maksud saya anda jangan keluar rumah kalau  tidak ada urusan sangat penting.  Warga yang masih kerja di kantoran segera saja pulang, pastikan anda sudah duduk di sofa depan tipi sebelum pukul 19.00 Waktu Indonesia Barat.   Pasalnya Rabu, 12 April 2017 ada tayangan langsung yang sangat menarik.  Debat final  mempertemukan Anis Sandi dengan Ahok Djarot dalam rangka Pemilihan Kepala Daera Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Tentu saja ada paslon yang unggul ditandai dengan tepok tangan meriah dan ada juga yang grogi klagapan dengan bonus huuuuuu.  Namun bagi saya yang menarik adalah Presenter  Ira Koesna.  Mau tahu usianya, 47 tahun.  Wah sudah tua ya untuk ukuran wanita desa, tetapi bagi wanita kareir,  kata orang sana usia itu sedang matang matangnya.  

Sukses di putaran pertama membawakan acara debat, Ira didapuk lagi oleh Komisi Pemilihan Umum Jakarta untuk menengahi silang kata antara dua pasangan calon yag ngebet menjadi Gubernur Jakarta. Ira Koesno mampu mengendalikan debat ditengah suasana seru, riuh dan panas penuh emosi.  2 kata yang sangat terkenal di saat itu : Tahan Dulu menjadi jargon Ira dalam mengendalikan acara dengan perkiraan  rating tertinggi  malam ini.

Saya tak hendak membahas sisi sisi mocer  paslon karena itu urusan masing masing pendukung.   Lebih enak berdiri dalam posisi netral sehingga objektivitas penilaian akan lebih jernih tak terpengaruhi oleh perasaan sana sini.  Perhatian akan lebih tertuju pada gestur masing masing kandidat.  Gestur tubuh adalah gerakan alamiah dari pembawaan masing masing orang.  Bahasa tubuh ini otomatis tak terkendali oleh motorik sebagai mekanisme pertahanan dari seseorang yang sedang dalam keadaan terdesak.

Dalam keadaan terdesak gestur seseorang akan sangat nyata berbeda dibanding ketika dia bersikap santai.  Apalagi emosi tinggi sangat mempengaruhi bahasa tubuh.  Sebagai pengamat budaya justru hal hal kecil seperti inilah yang paling enak dibahas dari pada program kerja dan visi misi.  Bukan saya melalaikan atau mengabaikan  kehebatan masing masing paslon  namun dalam suasana debat final seperti ini nampaknya pemilik suara syah akan lebih melihat kematangan seorang calon gubernur.

Ira Koesno piawai dalam "menggoda" suasana hati dan perasaan peserta debat. Pertanyaan yang disampaikan dengan lugas  dalam tatanan intonasi suara yang jelas terkadang membuat kandidat terpesona.  Terpesona itu adalah suasana dimana seseorang hilang ingatan sejenak apakah karena takjub melihat paras cantik atau bersebab hilang kosentrasi ketika menyaksikan wajah rupawan.  Coba perhatikan durasi antara keluarnya pertanyaan Ira Koesno dan jawaban paslon, hal ini  akan menentukan siapa yang lebiih cepat menangkap secara sempurna makna dari pertanyaan.

Point yang ingin saya sampaikan  disini adalah bahwa pemenang debat malam nanti adalah Ira Koesna. Ira Koesno lebih populer malam nanti mengalahkan kharisma Anies dan Ahok.  Sedangkan pemenang  Pilkada DKI baru akan kita ketahui dari perhitungan Quick Count pada hari H Rabu, 19 April 2017 Pukul 14.00 wib. Jadi tidak salah kan judul tulisan artikel ini.  Selamat menyaksikan, jangan kemana mana setelah pesan berikut ini.

Salamsalaman

TD




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline