Menulis adalah kegiatan yang menyenangkan. Ada tanda kehidupan tertera dan terpatri dalam diri anda seandainya anda mengutarakan ide ide dalam bentuk tulisan. Tulisan melebihi segalanya bahkan penyampaian secara lisan bisa di kalahkan karena keunggulan tulisan adalah keabadian.
Ketika anda berbicara maka dengan seseorang atau anda menyampaikan pidato ke area publik maka isi pembicaraan anda itu hanya sampai disitu. Maksud saya, pendengar hanya terkesan pada saat anda berbicara namun setelah itu semua lenyap. Semua inspirasi dan ide anda lenyap ditelan waktu karena tidak terrekam.
Kelebihan dari menulis adalah keabadian. Keabadian dimaknai karena tulisan itu memiliki jangka waktu berada di permukaan bumi melebihi usia si penulis. Apalagi seandainya tulisan tulisan anda di kumpulkan dalam satu rangkaian sistematis dan tercetak. Inilah yang dinamakan Buku. Nama anda tertera disampul buku sebagai satu promosi bahwa sesungguhnya anda pernah bermukim di dunia fana ini.
Buku adalah karya fantastis seorang penulis. Buku melambangkan kecerdasan intelektual seseorang dimana dia mampu mendeskripsikan ide ide cemerlangnya dalam satu rangakain kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi satu paragraf. Himpunan paragraf itu kemudian menjadi satu artikel. Kumpulan artikel itu kemudian di jilid maka jadilah dia sebuah Buku.
Banyak sahabat saya bertanya, " Bagaimana anda sampai saat ini bisa menerbitkan 10 buah Buku" Secara sederhana dan praktis saya menjawab : " Menulislah setiap hari". Apapun kesibukaan anda, luangkan waktu duduk 1-2 jam di depan personal computer untuk menuangkan ide ide yang ada di ingatan anda. Tanpa terasa dan disadari kumpulan tulisan sudah layak dan memenuhi sayarat menjadi buku.
Pertanyaan selanjutnya dari pada pembaca " Bagaimana bisa menulis setiap hari sedangkan inspirasi itu terkadang tidak selalu ada dalam kehidupan kita?" Jawaban saya berdasarkan pengalaman 7 tahun menulis dan berhasil mempublikasi 1888 artikel di media sosial : "inspirasi menulis jangan ditunggu, tetapi carilah" Apa saja yang ada di sekitar kita adalah bahan tulisan. Apa saja yang terjadi di lingkungan kita adalah materi yang bisa di kembangkan menjadi satu tulisan.
Kemudian setelah itu sahabat saya berhenti bertanya. Saya kemudian berpikir apakah memang terlalu sulit menuangkan ide kreatif itu dalam bentuk tulisan ? Saya akui memang memerlukan proses dan dimensi waktu yang cukup panjang sehingga ruh menulis itu hinggap di kehidupan keseharian seseorang. Inilah yang dinamakan motivasi menulis. Motivasi merupakan penggerak utama dalam proses memulai mengerjakan dan mengakhir satu artikel sehingga tulisan itu siap di publikasi.
Motivasi terbangun ketika seorang penulis merasakan bahwa karyanya mendapat apresiasi dari pembaca. Apresiasi itu tidak selalu positif, terkadang ada juga pembaca yang memberikan tanggapan atau komentar yang kurang menyenangkan. Anggap saja semua komentar yang anda terima itu berupa masukan berharga guna meningkatkan dan mengembangkan kualitas tulisan. Lambat laun anda akan semakin terbiasa karena mampu menerima dengan lapang ada apapun komentar para pembaca.
Jadi mulailah menuangkan apa apa yang ada dalam pikiran anda dalam tulisan. Sesungguhnya ketika seseorang mampu menyampaikan ide kreatifnya dalam bentuk lisan (berbicara) maka secara otomatis dia bisa menulis. Artinya apa-apa yang dikatakan tinggal di tuangkan dalam bentuk tulisan melalui proses menulis di papan ketik (key board) personal computer kemudian simpan tulisan itu.
Selanjutnya harus ada keberanian mem publikasi karya anda di media sosial. Keberanian ini harus di buktikan bahwa karya anda bermanfaat bagi para pembaca karena anda yakin bahwa tulisan anda bebas dari unsur SARA dan Pornografi. Selain itu ada baiknya selalu objektif dalam menuangkan inspirasi serta ingat pula jangan sampai merendahkan atau melecehkan seseorang. Anda akan merasa aman dan nyaman. Ada kepuasan batin disana. Anda akan merasakan dan mengakui melalui tulisan suatu petanda Bahwa Anda Hidup.
Jakarta, 11 April 2017