Sumber : Dokumen TD2017
Gentar diriku melihat singa
Mau berlari tak ada daya
Membina mahasiswa sepenuh jiwa
Berharap nanti jadi pengusaha
!4 Kali Tatap Muka
Kamis, 19 Januari 2017 tuntaslah mata kuliah Kewargannegaraan (KWN) di semester ganjil. 14 kali pertemuan sesuai jadual akademik Universitas Gunadarma awak lakoni sepenuh hati. Hanya itulah modal untuk menyemangati diri dari pada menggerutu tak akan berujung sepi. Bagi se sepuh seperti awak yang memasuki usia 65 tahun, mengajar 4 klas bukan pekara gampang. Semangat sih oke tapi batang tubuh tua ini kudu diseret supaya bisa mengimbangi kemauan hati.
Alhamdulillah 10 pertemuan menjelang UTS awak selesaikan dengan nilai 100 dalam artian tak satupun halangan sehingga bisa terus bertatap muka degan mahasiswa di kelas, Setelah pause 3 minggu masuk kelas lagi menyelesaikan 4 pertemuan. Untunglah aral melintang hanya datang satu kali bersebab awak harus menyelesakan satu tugas terkait penyusunan Buku 50 Tahun RS Polri. Namun mahasiswa di 2 kelas tetap mendapatkan tugas dalam bentuk PR agar mereka tidak terlalu kecewa kenapa sang Dosen tak hadir dikelas. Kalau boleh dibilang prestasi, awak merasa jumawa karena kalah dengan mahasiswa yang selalu setia menyaksikan Dosennya "ngoceh" di 14 kali pertemuan.
Diakhir kuliah ke 14 kami sepakat untuk me resume pelajaran KWN serta saling memberikan feed back. Apa sih yang kalian dapat dan apa pula yang telah diberikan. Sesuai silabus tentu awak melakukan kreativitas mengajar agar mahasiswa tidak jenuh ketika perkuliahan hanya satu arah saja. Mahasiswa di kondisikan aktif melalui tugas perorangan dan tugas kelompok diskusi. Presentasi justru menjadi lebih seru ketika mereka di beri kesempatan untuk menyampaikan inspirasi jiwa muda terkait permasalahn aktual yang berkembang di masyarakat.
Mengajar bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban menyampaikan materi kuliah, Berdiri di kelas bagi seorang Dosen ada satu missi yang wajib disampaikan dan ditularkan yaitu tanggung jawab moral terhadap eksistensi Negara dan Bangsa Indonesia. Tentu saja upaya memotivasi mahasiswa berlatar belakang bahwa mereka adalah generasi beruntung yang bisa duduk kuliah di perguruan tinggi. Jumlah generasi muda survival bisa sampai di Universitas tidak lebih dari 10 % dari angkatannya.
Profesionalisme