Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Serasa di Hongkong

Diperbarui: 26 September 2016   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                   koleksi pribadi

Wong kito galo

Chasiana mempromosikan destinasi wisata serasa. Oh apa pula itu serasa. Awak menjadi penasaran sehingga tanpa banyak tanya langsung menyetujui tempat dimana kami akan makan siang. Ini bukan sekedar acara makan siang namun ada nuansa silaturahim kental di antara komunitas wong kito galo. Silaturahim mengikuti takdir ketika tahun 1971-1975 kami pernah kuliah di Akademi Perawat Departemen Kesehatan Palembang.

Rusiandi kelihatan semangat sekali ingin bertemu dengan Fachrurrozi, Tjendrawasih, dan sahabat sahabat lain yang terpisah sejak wisuda. Tahun 2014 Reuni di Bengkulu, awak, Taslim, Yana dan Ana serta Rosyati hadir.  Di Pangkal Pinang Bangka Juli 2016 lebih banyak Angkatan 4 hadir.  Tambahan muka baru yang baru muncul : Rozi dan Sutisna (Acu) Suaibah, Muzakir kumpul semua.  Masih beberapa sahabat yang belum terdeteksi selain Icun Jambi, dan Amir Gofar yang baru ditemukan.  Dimana dikau sahabat Bedul (A Hamid), Markani, Herry Sulaiman, Farida Zet, Herawati ,.....

Dari Bengkulu , Andi dan Saldanis menggagas pertemuan di ibukota. Soal tempat makan siang terserah kawan kawan Jakarta, yang penting ketemunya bukan soal menu. Awak mengusulkan dimana saja tetapi tolong reuni ini bukan soal kangenan saja tapi tolong juga ada reuni lidah. Maksud awak kalau bisa sekali lagi kalau bisa menu makanan kita bernuansa sumatera selatan. Adolah mpek mpek, tekwan,  martabak har atau mie celor (seperti yang pernah menjadi makanan pokok ketika kuliah dulu) dii meja makan kita nanti

Setelah diskusi panjang melalui WhatsApp (WA) dan  semakin mepetnya waktu pertemuan maka usulan Yana menjadi pilihan utama. Jadilah kami berkumpul di destinasi serasa itu pada hari Ahad, 25 September 2016. Rozi sudah tiba dari Palembang, Saldanis baru minggu pagi mendarat dari Bengkulu. Sedangkan alumni Angkatan 4 lainnya bermukim di Jakarta, Bekasi dan Tanggerang.

Dalam perjalanan menembus macet Jakarta awak sempat menulis pantun di WA. Begini bunyinya :

  • sungai penuh negeri kopi
  • jauh disana propinsi jambi
  • wahai sobat yang sudah janji
  • mari penuhi undangan  rusiandi

Menulis Pantun merupakan hobi awak sejak beberapa minggu lalu. Setiap hari menulis pantun sebagai kreasi hasil inspirasi diri sesuai dengan suasana bathin dan suasana negri. Khusus untuk hari ini awak sebenarnya sedikit memotivasi atau bolehlah menyindir sobat yang setengah hati menghadiri silaturahmi.

hong4-57e8502579977373058b456b.jpg

Wisata Kuliner

Melawan Car Free Day di Jakarta bukan hal mudah. Pertemuan yang harapkan mulai pukul 11,00 ternyata hanya teori di WA. Berbelit belit mencari jalan untuk menghindari CFD awak akhirnya tiba terlambat 11 menit dari waktu yang dijanjikan. Untunglah awak bukan termasuk yang sangat telat sekali karena masih ada beberapa sahabat yang lebih lelet alias terlambat datang dengan berbagai alasan.

Yana sebagai panitia yang kemudian diangkat sebagai sekretaris angkatan nampaknya gelisah. Taty katanya sudah ada di Gedung namun masih belum bisa menemukan tempat makan di lantai 3. Bukan karena mantan polisi awak di tugaskan teman teman menjemput Taty, tapi karena pemahaman medan melebihi satpan gedung awak bergegas menuju lobby arjuna. Ya Tati nampaknya sudah setengah putus asa sampai mengancam akan pulang saja kalau tidak ketemu kawan kawan. Beliau terjebak di hutan beton nampaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline