Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Bukan Bukber Namanya Kalau Tanpa Ini

Diperbarui: 12 Juni 2016   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                  Dokumen Pribadi

Bukan sekedar Bukber

Buka puasa bersama menjadi ajang silaturahim. Menunggu azan maghrib sembari bertukar kabar antar sesama sahabat.  Wajarlah saling menyapa karena telah lama tak jumpa. Jadi the news wajib di up date di antara teman.  Biasanya yang di tanya "sudah berapa cucu". Loh koq cucu, bukan anak ? ya iyalah tuan dan nyonya,  komunitas kami menang sudah selayaknya sudah punya cucu.

Sementara hidangan makanan dan minuman telah tersedia.  Ramadhan penuh berkah makanan melimpah.  Tentu saja semua hidangan pembuka puasa mengundang selera karena nikmatnya luarbiasa. Inilah salah satu dari dua kenikmatan yang di berikan Allah SWT kepada umatnya.  Nikmat pertama bisa dirasakan langsung di dunia fana ini yaitu ketika berbuka puasa.  

Kenikmatan nan tiada tara dan tidak terbantahkan.  Membasahi tenggorokan dengan segelas air plus 3 butir kurma.  Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Bayangkan menahan lapar lebih dari12 jam adalah prestasi kesabaran nan di topang ke imanan.  Kenikmatan kedua baru nanti bisa dirasakan di akherat yaitu ketika menyaksikan wajah Sang Pencipta Alam Semesta..

 Eiit tunggu dulu kenikmatan itu jangan di borong sendiri atau bersama teman teman bukber. Satu hal mungkin yang perlu  dipikirkan adalah juada lezat itu ada baiknya tidak di nikmati antar sesama sahabat sahabat saja. Ada saudara saudara kita yang wajib kita ajak bersama menikmati kegembiraan berbuka puasa. Yes, Ajaklah anak yatim di lingkungan sobat sebagai bentuk peduli kepada dhuafa.

bb3-575d150fb37e611d07bb219e.jpg

Nah, kalaupun tidak bisa menghadirkan anak yatim bersama di acara bukber maka kumpulkanlah dana dari orang perorang kemudian kirimkan ke yayasan anak yatim.  Alhamdulillah pada acara bukber Alumnie Kajian Timur Tengah Pasca Sarjana Universitas Indonesia  angkatan 9 yang diadakan pada hari Jum'at 10 Juni 2016 di rumah makan sederhana Matraman terkumpul infaq sebesar Rp 1.600.000,-  Ibu Faridah Lubis mendapat tugas untuk menyampaikan santunan tersebut.

Lalu siapa yang membayar makanan dan minuman bukber super mkanyus itu. ? Nah inilah hebatnya kekerabatan kami yang tgerbangun sejak tahun 2005.  Takdir menetapkan 23 insan berpendidikan S1 dari berbagai jurusan dipertemukan Allah SWT di Kuliah Ekonomi Syariah Pasca Sarjana UI. Dengan latar belakang berbeda dan karier luar biasa sesama shohib bergiliran setiap tahun menjadi shahibul bayt.  Tahun ini Uda Yudha Pratama Eksekutif di salah satu Jasa Asuransi Syariah menawarkan diri menjadi shaibul hajad. Alhamdulillah. 

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa Nilai Kemanusiaan itu sebenarnya terletak pada rasa peduli. Peduli terhadap sesama apalagi di bulan seribu bulan ini. Jangan sampai kita makan enak sembari bercanda tawa sementara ada saudara kita yang kelaparan .  Mereka perlu mendapat perhatian dan santunan dengan cara diajak bersama menikmati rezeki dari Allah SWT.  Pada kesempatan ini saya mengajak saudara saudari ku kiranya acara acara bukber yang kita selenggarakan hendaknya juga ada nilaii tambah (added value) berupa kepedulain kepada anak yatim. dan dhuafa.

Semoga bermanfaat

Salam Ramadhan 1437 H

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline