"biarlah burung itu lepas terbang merdeka Azka" demikian ujar ayahnada Azka ketika melihat putra sulungnya sedang memegang sangkar burung. Seekor burung pipit dalam sangkar kecil baru saja dibeli Azka. Kebetulan tukang jual burung lewat rumah membawa beberapa jenis ekor burung dan jenis satwa kecil lainnya. Azka membeli seekor saja.
" Azka mau kasih makan burung ayah, jangan dilepas nanti dia tidak bisa cari makan, kasihan, kan dia masih anak kecil " Azka menjawab sembari mengelus ngelus sang burung.
"Burung itu lebih senang dialam bebas, dia bisa cari akan sendiri" Ayah terus membujuk Azka
Datuk ikutan memberi fatwa " Azka kasihan burung pipit , dia punya sayap tapi dikurungan dia tidak bisa terbang dan lagi kalau bebas si burung bisa bertemu dengan ayah ibunya"
Azka mulai menerima alasan Ayah dan Datuk
Si nenek menambahi : " kalau ayam kecil boleh Azka pelihara, tapi jangan lupa dikasih makan ya"
"tapi ayam kan di kurung juga nek"
Azka mulai menggunakan logika anak kecil 4 tahun
si nenek tak habis alasan " ayam azka yang kecil itu sesekali boleh dikeluarkan dari kandangnya, dia tidak akan lari, nanti setelah besar kita buatkan kandang yang lebih gede"
Azka mulai menegerti alasan alasan nenek.