[caption id="attachment_318041" align="aligncenter" width="385" caption="Suling Pertamina (dok pertamina)"][/caption]
Nostalgia : SULING
Mendengar kembali suara suling ketika waktu berbuka puasa tiba. Inilah ciri khas adanya bunyi suling yang disuarakan dari tenaga gas di kampong halaman tempat aku dilahirkan. Bunyi suling itu menjadi kenangan tak terlupakan karena bunyi nyaring sangat keras seperti sirene itu merupakan penanda peringatan perubahan waktu.
Inilah peninggalan Tradisi Belanda yang pernah mukim puluhan tahun di kampong kami Tempino Jambi. Ya daerah kami penghasil minyak mentah yang di ekplorasi oleh perusahaan NIAM milik Belanda. Sebagai penanda mulai bekerja bagi seluruh buruh minyak itu Boss Kumpeni membunyikan suling. Pada pagi hari suling itu dibunyikan 2 kali, pertama pukul 6.30 sebagai penanda agar para buruh siap siap meninggalkan rumah menuju tempat kerja masing masing, kemudian didengungkan sirene kedua sebagai tanda mulai bekerja ketika jam didinding menunjukkan pukul 07.00. Pukul 12.00 sirene dibunyikan lagi sebagaipenanda isti ishoma.
Itulah suara suling yang dijadikan penanda pasti atas perubahan waktu. om Belanda . Ketika buruh mengusulkan agar waktu berbuka puasa di tandai dengan suling, yes Perusahaan minyak yang kemudian berganti nama menjadi BPM , menyetujui usulan tersebut. Menjelang subuh dini hari tadi ku dengar lagi suara suling itu sebagai penanda waktu imsak telah tiba.
Inilah nostalgia pertama yang akan disampaikan sebagai dokumentasi selama mudik 6 hari di kampong halaman wondefull Tempino.
Serialmudik#
Salam salaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H