Tunjuk batang hidungnya !!!
Jangan dilindungi, kalau memang bersalah di hukum berat !!!
Itulah kalimat protes pengunjuk rasa, ketika berkembang issue akhir akhir ini terkait dengan masalah keamanan dan ketertiban kota Jakarta. Diissuekan ada orang dibalik layar yang menggerakkan demonstrasi. Beredar pula desas desus bahwa patut diduga ada tokoh politik yang berkepentingan ingin mengacaukan suasana.
Demonstrasi tak kunjung selesai, aparat keamanan berusaha keras membubarkan aksi yang cenderung anarkis. Demonstran berteriak teriak keras sampai parau suaranya : " Jangan pake pake initial lagi, langsung saja tunjuk Batang Hidung nya disebutkan nama jelas, alamat, profesi dan kalau perlu foto orang yang diduga berada dibelakang pengganggu kamtibmas di ibukota"
"Kami tidak mau dituduh sebagai kelompok pembuat keonaran, Tuntutan kami faktual sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, Kami tidak digerakkan oleh siapapun, Tidak ada orang di belakang kami yang men beking i atau membiayai aksi ini"
Tunjuk Batang Hidungnya !!! kalau memang benar ada pihak pihak yang berdiri di belakang aksi kami.
Tiba tiba suasana kegaduhan, keriuhan dan keonaran serta merta berubah seketika menjadi tenang. Para pendemo menarik diri, aparat keamanan rehat sejenak atau istirahat di tempat grak. Pemirsa televisi siaran lansung menyaksikan prosesi demontrans istirat seperti jeda waktu main bola sepak. Para penjaja teh botol dan penjaja camilan tersenyum geli sembari melayani pembeli yang kehausan.
Ternyata suasana damai itu disebabkan setelah seorang bapak tua naik ke panggung dan merebut mikropon pak polisi kemudian menyampaikan orasi dengan suara berat, lantang dan menggelegar.
" Saudara saudara ku sebangsa setanah air"
"Bapak Ibu aparat hukum yang saya cintai dan saya banggakan "
" Perkenalkan, Saya Tomas pengamat sosial, bekerja di Lembaga Survey.. Kami telah mengadakan penelitian mendalam tentang Siapa yang menjadi biang keladi atau Batang Hidung dari segala macam carut marut di Jakarta"