Cerita Minggu Pagi 65
Telepon berdering, setelah empat kali ia mem-WA teks dan tak kutanggapi. Kali ini aku angkat. Suara di ujung sana tak biasa-biasanya. Setengah nada kurang suka.
"Abang, iiiih ...!"
Aku tersenyum.
"Abaaaang ...!"
"Iya, sayang."
"Ih!"
"Kok ih?"
"Ya, kayaknya nggak kangen, deh."
Lho, iya! Eh, nggak, kok. Sesungguhnya aku kangen berat. Saking kangennya, mendingan dihimpun dan sudah siap tinggal terbang. Mendatangimu, dan kupeluk dalam-dalam. Sambil kuusap-usap rambutmu yang panjang. Lalu kulanjutkan dengan menarik hidung bangirmu biar mendekati Pinokio.
"Kok, Pinokio sih?"