Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Setangkai Rindu

Diperbarui: 24 Desember 2017   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto:eBLUSH

Cerita Minggu Pagi 59

Aku menghubunginya dengan telepon genggam sembari duduk di kursi besi dicat cokelat mini market di pinggiran jalan tak lengang. Langsung ada jawaban.

"Ke mana saja?"

Plak! Aku menempeleng jidatku.

"Udah nggak kangen, ya?"

Susulnya. Membuatku ingin menempeleng jidat lagi, tapi kuurungkan. Serangan seperti itu biasa datang dari sepasang bibir gendewa terentangnya. Biasanya diringi dengan alis diangkat ke atas, masak turun? Aku ingin menjawabnya, seperti biasa. Namun tersela oleh suara nyanyian.

"Mother how are you today ..."

Ini yang kusuka darinya. Romantil, romantis dan sentimentilnya kerap berbarengan. Jika kali ini dengan lagu itu, mungkin ia sedang ingin menjadi ibu pada Hari Ibu. Padahal, ia belum kunikahi. Kucium, sudah. Ya bibirnya yang ... tak merah merona benar.

Mestinya aku menyusulnya ke Bandung. Di Dago. Pagi ini. Biar bisa carfreeday dan aku menyorongkan sepotong es krim ketika ia akan bercuap-cuap dengan kekesalannya. Klep. Akan diam dia. Sayangnya, ia jadi asyik dengan benda yang dilamot-lamot.

"Jadi?

"Abang datang jam berapa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline