Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Cerpen | Entah

Diperbarui: 10 Desember 2017   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto:ulinulin.com

Cerita Minggu Pagi 57

                                                           

Baju pengantin telah kutanggalkan dini hari

Jenuh awan yang kelabu berakhir di ujung hujan*

Pedih mata memandang sekeliling jalan yang kulalui sepanjang siang belum matahari di kulminasinya, padahal. Motor yang kukendarai bagai tak berujung. Terus dan terus berebut dengan sinar yang berderang di entah berapa derajat Celsius. Namun aku menuruti ketika di lampu merah dan menyala, dan berhenti sambil tengok-tengok barangkali ada yang bisa menyejukkan retina untuk sekejap.

Tak.

Aku kembali menangkupkan pelindung kepala, dan sekali menghela nafas bersamaan dengan gigi satu kutekan. Ah, motor tua. Bunyi gemeretuk pun masih terdengar ditiban sebuah klakson yang mesih masuk ke telingaku.

"Meleeeeng!"

Kusebut saja Tuhan. Karena antara jengkel menahan amarah sekaligus aku mengutuk diri. Salah, memang. Dan aku menepi sembari menaikkan helm.

Pengendara dengan suaranya me-meleng-kanku, menepi juga. Dan membuka helm cakilnya.

"Apa lagi?" gumamku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline