Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Pemimpin Rumput Bergoyang

Diperbarui: 7 Desember 2016   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: entrepreneur

Pemimpin, setidaknya bukan kerumunan orang tahu diri mendengarkan kata-kata yang diucapkan.  Ia, kerapnya, berdiri di depan kerumunan itu. Dengan pakaian dan penampilan bukan seperti kebayakan. Kata-katanya yang muncrat, bolehlah bombastis. Sesekali menyembul istilah asing atawa bahasa Inggris – untuk meyakinkan bahwa ia bukan dari golongan biasa-biasa saja.

Di Negeri ini, tak lazim seorang pemimpin mimpi menanggalkan baju kepemimpinannya. Tabu. Aneh, dan tak cerdas, apalagi dengan kesadaran penuh. Ikhlas sekaligus tahu diri. Setelah dilewati dengan berdarah-darah. Jalan yang ditempuh adalah mendaki lagi, lagi, dan lagi! Meski itu berarti menginjak-injak tubuh-tubuh orang kebayakan.

Tak demikian dengan seorang pemimpin tingkat atas Perdana Menteri Selandia Baru John Key. Menurut kabar dari Wellington, di mana dari Negeri yang disebut-sebut oleh almarhum Prof. Sarlito Wirawan sebagai negeri paling Islami (bukan negeri Islam, tentu). Ia sang pemimpin yang sejak 2008, 2011 da 2014 itu tak berniat untuk mencalonkan lagi dalam pemilu 2017 mendatang. Padahal, tingkat kepopularitasnya sedang melambung, di puncak. Artinya, jika maju lagi, kans tetapsebagai pemimpin sekelas PM di tangannya.

Izinkan saya menyebutnya: luar biasa. Dua kosa kata dengan frasa yang bisa dengan satu kata amazing. Di mana belakangan di layar kaca kita, setidakya, kata-kata ini menjadi vulgar. Cair dan tak bertenaga. Kecuali mucrat dari mulut orang-orang yang mencari paggung sekaligus recehan. Kita menjadi bingung kalau hanya sekadar menebak kuis – yang dipandu pembawa acara – dengan jawaban pilihan yang disodorkan. Bahkan ketika si penjawab kuis ragu-ragu, ia akan dipandu. Agar si pejawab kuis itu medapatkan sejuta rupiah!

Bukan main.

Memang bukan main luar biasanya pempimpin negeri ini. Terbaru, mengudurka diri, menjadi ketua partai, dan kurang dari setahun ia kembalimenjadi pemimpin rahayat yang dibohongi dengan dalil-dalil yang super kurang ajar – bila berkait dengan moralilatas, etika.

Kita berani belajar dari Joh Key? Negeri yang memang punya kesatunan – dan islami – itu? Tanyakan pada rumput yag bergoyang. ***            




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline