Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Si Papa Minta Saham (akan) Kembali Ketua DPR-RI

Diperbarui: 22 November 2016   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. beritagar.id

Ini hebatya Partai Golkar (PG), plus kepiawaian Setya Novanto (Setnov). Ia yang kini Ketua Umum PG akan meduduki kursi empuk sebagai Ketua DPR-RI yang pernah ditinggalkannya pada 25 Desember 2015. Kurang dari setahun, jabatan itu bakal dikuasainya kembali. Sebab, dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat, Senin (21/11) mengambil keputusan, Setnov untuk kembali menjadi Ketua DPR. Seluruh peserta rapat setuju, dan Surat DPP PG hari Selasa (22/11) ini diserahkan kepada Ketua Fraksi PG.

“Aduh, masalah itu saya tidak tahu apa-apa. Beneran,” jawab Setnov saat dikonfirmasi media (Kompas, Senin 21/11) yang memang tidak ikut Rapat Pleno itu. Padahal, ia hanya menghadiri acara di HUT ke-59 Kosgoro 57 di Smesco, Jakarta pada hari itu.

Inilah yang disebut hebatnya Setnov, yang diamini semua unsur di jajaran elite PG. Barangkali Ade Komarudin (Akom) saja yang kurang bahagia. Sebab, kurang dari setahun kursi empuknya sebagai Ketua DPR-RI akan diserahkan lagi kepada si “Papa minta saham” ini. Kursi yang pertama kali diduduki Setnov pada 2 Oktober 2014 itu, dan “diserahkan” kepada Akom pada 2 Januari 2016.

16 Desember 2015, semua fraksi di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menyatakan adanya pelanggaran etik pada Setnov. Untuk itulah ia mengundurkan diri sebagai Ketua DPR-RI. Semua itu, tentu, berkait dengan gaduh soal Setnov yang disebut mencatut nama presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ajaibnya, setelah Mahkamah Agung memanggil Setnov disebut-sebut dalam pemufakatan jahat terkait dengan perpajangan kontrak karya PT Freeport Indonesia, ia kemudian dibebaskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) atas pegajuannya uji pasal permufakatan jahat dalam KUHP tersebut (7 September 2016).

Jalan melingkar PG menyelamatkan pria kelahiran Bandung 1955 ini cukup canggih. Hanya bisa dilewati oleh partai yang sudah mengakar kuat seperti beringin tua itu. Termasuk sejak pagi sudah mengusulkan Joko Widodo untuk “dijadikan” capres tahun 2019 mendatang. Melampaui PDI Perjuangan yang (hanya) menugaskan kepartaiannya kepada pria Solo yang sedang bersafari ke berbagai elemen agar bangsa ini lebih kondusif, dan bisa kerja-kerja-kerja secara maksimal. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline