Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Pertemuan Jalan Menuju Negeri Hujan

Diperbarui: 9 Oktober 2016   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monolost wordpress

Cerita Minggu Pagi 6

Aku duduk manis, menghela nafas dalam-dalam setelah memarkir pantat di kursi empuk hijau lumut. Sedikit, memejamkan mata ... ketika membuka mata karena ada daging empuk di sisi kiri pantatku, nafas kusemburkan.

Seorang wanita, memegangi ponsel canggihnya untuk bercermin. Lalu ia mengerjap-ngerjapkan bibirnya seperti sedang berdandan dan atawa mendandani bibirnya. Dilanjutkan dengan senyam-senyum kayak monyet cantik membetulkan alisnya yang mirip golok. Seperti diasah agar lebih landep.

“Ini ke Bogor kan ya?” katanya seperti bukan ditujukan kepadaku.

“Kalau kereta ini ndak nyasar ke Serpong atau ke Lebak....” sahutku sekenanya pula.

“Iiih ...!”

“Kok ih?”

“Abang ini ....”

“Ndak ganteng, ya?”

Tanpa menoleh, ia mengerjap-ngerjapkan bibirnya. Seperti mengulang tadi begitu duduk di sisiku yang tidak ada orang lain. Bibirnya yang ingin dibenahi. Agar lebih menantang sempurna.

“Iiih ....”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline