Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Senja Jatuh di Pangandaran

Diperbarui: 18 September 2016   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: TS

Cerita Minggu Pagi (4)

Winda melompat, hup!

Aku menyambutnya. Dengan menyergap tubuh sintalnya agar ia tak jatuh. Dan ia senang, tak memberontak. Kemudian ia memandangku penuh takjub.

“Kau masih sigap, Te Es.”

“Aku boleh mengecupmu?” aku malah seperti meracau. Bukan menjawab pertanyaannya.

Ih! Ia melepaskan diri, dan menjauh. Bibirnya dibekap. Namun matanya berbinar.

“Malu, atuh!”

Aku pun tertawa. Hanya menggosok-gosok rambut kepalanya.

Kami duduk mencangkung setelah berjalan menyusuri dermaga. Lalu seperti layaknya sepasang merpati tak pernah ingkar janji, saling diam. Hanya kepala saling berbenturan. Lembut. Menatap bersama sang surya yang hendak ke peraduan. Memerah setengah menguning. Bulat.

“Aku sudah menyangka kalau kau akan masuk final,” kataku. “Dan kau akan mendapatkan, setidaknya medali perak.”

“Aku kok nggak ingin ngomongin itu melulu ….”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline