Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

(FITO) Dan Senja pun Sunyi di Dermaga

Diperbarui: 24 Agustus 2016   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. fiksiana

Senja di dermaga, biasanya sepi. Dan itu yang kunanti. Sehingga aku bisa membawa Desi ke sana. Bercengkerama. Mengacak-acak rambutnya. Menyumpal telinga, setelah menyibak rambutnya, dengan earphone. Satunya untuk kupingku. Lalu kami  mengangguk-anggukkan kepala bersama. Hingga kadang bertemu, beradu, saling tatap. Tanpa kata-kata.

Laut cinta/ di mana kauberada/ oh, sedih ….!

Itu lagu wajib kami.

Sore makin rebah. Angin cuma kecil-kecil seperti enggan menyapa kami yang duduk menghadap laut mulai berombak teratur. 

ku akan pergi meninggalkan dirimu

menyusuri liku hidupku ….

Aku menyanyi, saat telinga kami sama-sama tak disumpal earphone.

“Maksudku pergi beneran?”

“Ya, Desi. Takkan lama.”

Desi diam.

“Se tak lama-lamanya …aku akan kesepian.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline