Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Berburu Buku di Gudang ICE Bersama Cucu

Diperbarui: 9 Mei 2016   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gitaris Queen

“Tuuuun ....ayo, siap-siap!” kata Anin, 3 tahun.

Tak kuasa menampiknya. Meski badan masih berasa lelah, betis kenceng, dan punggung berat setelah sehari dan semalam nginap di Majalengka untuk mengirim buku “Fira, Haruskah Kutunggu Kau di Sorga?” di awal long weekend – menjumpai pengarangnya Didik Sedyadi. Maka, hanya bercelana pendek, saya ikuti ajakan Anin, cucu. 

Ya, sebenarnya geretan ibunya, Arum, sebelum Maghrib Sabtu kemarin (7/5). Untuk ke The Big Bad Wolf, Book Sale Jakarta, sebua bazar edan-edanan soal buku yang masih menjadi barang mahal dan langka di negeri ini.

tam2-572f372c8023bd6d07d7b110.jpg

Buku yang menghampar dan hanya diletakkan di atas kayu peti bekas

tam3-572f373893fdfd400a520446.jpg

Buku dengan berbagai genre

tam4-572f37412bb0bd4b07f04537.jpg

Pengunjung, dari balik pagar -- foto diambil sebelum pintu keluar

Jadilah meluncur ke BSD. Di mana, kali ini sesungguhnya sulit untuk disebut pameran buku. Karena buku-buku berserakan, menumpuk dan tebal-tebal. Plus bagus-bagus. Tentu, sesuai dengan harganya. Namanya saja buku impor, walau sudah dikorting dan tetap (bisa) mbikin kriting kantong. 

Hanya satu penerbit lokal, Mizan, itu pun buku lama yang dijual di kisaran lima belas ribu rupiah di hal 10 yang malam itu cukup penuh. Walau “pameran” itu adanya seperti sebuah gudang. Saking luas dan tingginya atap tempat bazaar buku di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City ini.

tam1-572f3713ae7a618309025202.jpg

Anin, ikut menarik-narikku mendatangi bazaar buku di ICE (foto-foto TS)

Drakula dan Buku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline