Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

Buku Kompasianer Gaganawati Dibedah di SmartFM

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14014174521180776245

cover buku 38 WIB (foto:TS)

Faisal Basri: Kekuatan buku ini adalah pada pemilihan sosok-sosok perempuan yang terbilang bukan “tokoh” yang sudah dikenal luas, tetapi bak mutiara yang bersinar dari persemaiannya . Tekad untuk berkarya pantang menyerah, menaburkan kebaikan bagi keluarga dan sesama, menjadikan tokoh-tokoh dalam buku ini menjadi orisinil, jauh dari pencitraan seperti yang dipertontonkan para politisi. Perempuan memang, lebih berhati baja, ketimbang kebanyakan lelaki.

Dorongan (endorsement) Faisal Basri yang tertera di bagian belakang buku (back cover) cukup menjelaskan ke inti apa yang ditulis Gana. Dan penulis yang sekarang tinggal di Jerman itu, memang niat betul untuk membukukan wanita-wanita yang dikenalnya selama beberapa tahun, sejak masih tinggal di Indonesia, Semarang tepatnya. Buku dengan ketebalan 310 halaman ini cukup menggelitik. Yakni ditulis dengan pengisahan masing-masing nara sumber itu dengan “aku” atau “saya”, dan mengalirlah kisah: perjalanan hidupnya dengan latar belakangnya yang berbeda. Kuat, sedih, dan walau harus sendirian gigih untuk BISA melewati jalan terjal. Kerap berliku. Ujungnya: menginspirasi.

Dari 38 Wanita Indonesia Bisa, menjadi sebuah tawaran unik. Apalagi, kadang hanya sebatas guru SD. Atau yang mendirikan “Rumah Baca” di daerah dengan caranya. Seorang bupati yang “terpaksa” menggantikan suami, karena dorongan warganya. Dan bagaimana seorang Anne Avanti menceritakan masa beratnya sebelum menjadi perancang busana paling unik dan menonjolkan desain etniknya. Ia menjadi trendsetter perihal busana anggun ini.

Buku 38 WIB yang telah diperkenalkan penulisnya di Jerman ini, juga akan dibahas di Radio SmartFM pada siang ini, Jumat, (30/5) pukul 14.00 Wib. Sebuah perjalanan sebuah buku dari Kompasianer yang panjang, ulet dan unik.  Dan saya, sebagai editor yang didapuk sebagai Pembedah buku di acara tersebut, hanya mengikuti alur dari sebuah niatan kuat sang penulis: Gaganawati.

Pepih Nugraha: Pengalaman 38 diaspora wanita Indonesia ini menjadi momentum kebersamaan untuk saling berbagi pengalaman, bahwa hati, rasa, dan tindakan mereka tetap Indonesia. Buku yang sangat bermanfaat."

Komentar dan endorsement manajer Kompasiana, melengkapinya.

Salam Kompasiana. ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline