Lihat ke Halaman Asli

Payung untuk Pulang

Diperbarui: 9 November 2022   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan badai telah usai
pelangimu tiba melambai
payungku jatuh dengan abai
aku tertatih letih lemah lunglai

seketika hatiku mendung
air mata tak mampu terbendung
beruntung masih ada tempat bernaung
datang seorang yang memberiku payung

diajaknya pulang ke rumah
disambutnya dengan senyum paling ramah
memintaku untuk tak berpaling
janji merawat lukaku hingga kering

tiada kata selain terima kasih
dia merawat sedihku tanpa pamrih
aku yang terbiasa mengejar
diperlakukan dia dengan benar

aku yang selalu kamu sia-siakan
kini menemukan tempat ternyaman
aku yang terbiasa menunggu dalam ketidakpastian
kini bergelimang kasih sayang tanpa kurang
dia berhasil membuatku lebih dari kenyang
sebab tiap hari aku diberinya nasi padang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline