Bystander effect (efek pengamat) adalah kondisi yang muncul saat terjadinya peristiwa darurat yang ramai disaksikan oleh orang-orang (sepert pengeroyokan, perundungan, kecelakaan, dan lain-lain).
Dalam situasi yang ramai ini membuat orang-orang enggan untuk menolong orang lain. Semakin ramai orang yang berada di sekitar lokasi tempat kejadian, maka semakin kecil kemungkinan salah satu di antara mereka yang akan menolong.
Kondisi bystander effect ini sering kita rasakan dalam kehidupan kita sehari-hari seperti saat seseorang membawa buku dengan jumlah yang banyak di ruangan yang ramai lalu menjatuhkan buku tersebut.
Orang-orang yang berada diruangan itu hanya akan melihat dan tidak membantu orang yang terjatuh tersebut, karena mereka percaya bahwa mereka bisa sendiri atau ada orang lain yang akan membantu orang yang terjatuh tersebut. Adapun beberap faktor mengapa seseorang mengalami bystander effect adalah sebagai berikut:
- Pengalihan tanggung jawab
Ini adalah situasi dimana seseorang yang berada disekitar tempat peristiwa enggan menolong karena merasa bahwa kecelakaan yang terjadi bukan tanggung jawabnya, melainkan tanggung jawab bersama. Sehingga semakin banyak orang di sekitar maka akan sulit untuk orang-orang menolong korban karena merasa itu bukan tanggung jawabnya. Orang-orang akan mulai membantu jika ada yang berinisiatif untuk membantu korban terlebih dahulu.
- Tergantung kondisinya
Biasanya saat melihat orang lain sudah turun tangan untuk membantu si korban, maka masyarakat akan tidak membantu karena menanggap bahwa masalahnya sudah selesai. Lalu, biasanya masyarakat takut untuk membantu karena cara untuk membantu korban. Contohnya, pada saat kecelakaan yang mana melibatkan kondisi fisik si korban. Masyarakat takut apabila sudah korban sudah ditolong, maka si korban menjadi tanggung jawab si penolong. Mulai dari biaya rumah sakit, biaya transportasi, atau bahkan diminta kesaksian atas kondisi tersebut kepada pihak yang berwenang.
Adapun cara kita untuk menghindari bystander effect ini adalah menumbuhkan rasa empati dan simpati terhadap orang lain, bayangkan jika kita yang menjadi korban dan tidak ada yang menolong kita, pasti sangat sulit. Selanjutnya, berinisiatif menolong orang lain, menghubungi pihak yang dapat membantu, mengedukasi orang-orang untuk tidak apatis ketika orang lain membutuhkan bantuan kita, dan lain-lain.
Sumber referensi
Wiradharma, G., Septiyadi, R. (2017). Bystander Effect: Ketidakpedulian Orang Urban, Seminar Nasional Budaya Urban.