Perajin lampion mulai kebanjiran pesanan setelah sempat vakum akibat dampak pandemi Covid- 19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu.
Seperti yang terlihat di kerajinan lampion Ahmad Lampion di Jl Juanda Gang V Kelurahan Jodipan, Kelurahan Blimbing, Kota Malang.
Minggu (17/4/2022) lalu, perajin lampion tersebut mulai menggarap pesanan. Pemilik Ahmad Lampion, Ahmad Samsudin mengatakan, sudah mulai banyak pesanan lampion yang masuk ke tempatnya.
Pesanan lampion datang dari area Malang. Sebagian lagi pesanan datang dari luar kota seperti Surabaya, hingga luar negeri seperti Italia dan Perancis.
Ia memperkerjakan sebanyak 5-7 orang untuk menggarap pesanan lampion dalam jumlah kecil, dan 7-12 orang untuk pesanan jumlah besar.
Semenjak pandemi, tingkat penjualan menurun sehingga hanya menggarap pesanan lampion untuk harian saja. Pesanan lampion berkurang terutama lampion berukuran besar seperti yang sering kita jumpai di tempat wisata wahana bermain atau pusat perbelanjaan. Padahal, sebelumnya pesanan lampion ukuran besar selalu ada di tiap harinya walaupun tidak untuk keperluan perayaan Imlek, perayaan kemerdekaan, dan Hari Raya Idul Adha.
Harga lampion dibandrol mulai harga Rp25.000 untuk ukuran kecil, dan Rp250.000 untuk ukuran besar. Harga lampion bisa juga ditentukan dari tingkat kesulitan pembuatan dan ukurannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H