Lihat ke Halaman Asli

Thalia Prana

Psychology student

Stres dan Cemas Marak di Masa Pandemi, Mahasiswa Undip Sosialisasikan Mindfulness sebagai Solusinya

Diperbarui: 7 Agustus 2021   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Srondol Kulon (18/7). Situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental individu, di mana masyarakat menjadi lebih rentan untuk mengalami stres dan kecemasan. Berbagai perubahan kebiasaan terjadi di masa pandemi, mulai dari pembatasan sosial, pembatasan fisik, wajib memakai masker, menjaga jarak di tempat umum, dan mencuci tangan sesering mungkin. Kondisi tersebut dapat menjadi tantangan bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang ada, yang kemudian dapat mempengaruhi kesehatan mental masyarakat. Selain itu, ketidakpastian kapan pandemi ini berakhir juga dapat memicu tingginya tingkat kecemasan seseorang, terlebih bahwa virus ini dapat menyerang siapa saja dengan mudahnya.

                Hal tersebut membuat diperlukannya sebuah strategi ampuh yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengelola stres dan kecemasan di masa pandemi Covid-19. Mindfulness dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Mindfulness, atau kesadaran penuh, merupakan sebuah praktik di mana seseorang memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi saat ini dengan melibatkan kesadaran dan ketidakberpihakan. Mindfulness juga diketahui mudah dipraktikkan dan memiliki beragam manfaat, diantaranya yaitu menjaga kesehatan mental, meningkatkan kebahagiaan, menurunkan stres dan kecemasan, serta mencegah gangguan psikologis.

                Melihat hal tersebut, mahasiswa Undip kemudian tergerak untuk mensosialisasikan praktik mindfulness kepada masyarakat di RT 02 RW 08 Kelurahan Srondol Kulon. Program kerja ini diusung oleh Anindhita Parasdyapawitra sebagai mahasiswa Psikologi Undip setelah mengetahui bahwa permasalahan stres dan kecemasan merupakan salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh masyarakat di tengah kondisi Pandemi COVID-19. Selain itu, strategi yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengelola stres dan kecemasan pun kerap kali belum berhasil.

                Media poster pun dipilih oleh Anindhita sebagai media dalam melakukan sosialisasi tersebut. Sosialisasi pun kemudian dilakukan melalui grup WhatsApp RT 02, akibat pelaksanaan PPKM yang tidak memungkinkan dirinya untuk terjun langsung ke masyarakat. Meski demikian, hal tersebut bukanlah hambatan, karena respon warga RT 02 terhadap sosialisasi yang dilakukan cenderung positif. Hal ini terlihat melalui aktifnya respon warga ketika sosialisasi berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan mengenai praktik mindfulness ini pun terus bergulir, sebagai hasil dari antusiasme warga terhadap sosialisasi yang sedang dilakukan.

                Praktik mindfulness tersebut pun kemudian dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Hasilnya, kesehatan mental warga pun lebih terjaga. Salah satu warga mengungkapkan bahwa praktik ini membantu dirinya lebih fokus dalam melakukan pekerjaan. Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa pikiran maupun perasaan negatif pun perlahan mulai berkurang sebagai hasil dari penerapan mindfulness. Melihat besarnya manfaat, warga pun berharap bahwa praktik mindfulness ini bisa lebih disosialisasikan secara luas di lain tempat di waktu yang akan datang.

Penulis: Anindhita Parasdyapawitra A

DPL: Dr. Hardjum Muharam, S.E., M.E




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline