Lihat ke Halaman Asli

Thalia Nabila

mahasiswa

Persaingan Geo-Politik antara Amerika Serikat dan Tiongkok

Diperbarui: 7 November 2024   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah menjadi salah satu isu paling kompleks dan sensitif dalam dinamika internasional modern. Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan kedua negara telah berkembang dari kerja sama strategis menjadi persaingan sengit yang melibatkan aspek perdagangan, teknologi, intelijen, geopolitik, dan lainnya. Persaingan ini tidak hanya terbatas pada bidang militer, namun juga mencakup permasalahan ekonomi, teknologi, dan regional sehingga semakin memperparah ketegangan kedua negara.

Di satu sisi, konflik antara ambisi strategis dan kepentingan nasional semakin memperparah persaingan ini. Amerika Serikat, sebagai negara demokrasi liberal, berupaya menjaga keamanan nasional dan menghindari pengaruh militer Tiongkok. Pada saat yang sama, Tiongkok, sebagai negara komunis yang sedang berkembang, berupaya keras untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan politiknya serta menjadi kekuatan global.
Di sisi yang lain, persaingan ini juga dipicu oleh konflik nilai dan perbedaan sistem politik. Amerika Serikat menekankan pentingnya demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpendapat, sementara Tiongkok menekankan pentingnya stabilitas politik dan tatanan sosial yang diatur oleh pemerintah. Perbedaan tersebut kerap memicu konflik dan ketegangan antara kedua negara.

Dengan latar belakang tersebut, essay ini akan mengeksplorasi persaingan geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, termasuk analisis mendalam tentang sejarah, motivasi, dan dampak persaingan tersebut di dunia internasional. Dengan melakukan hal ini, kita dapat lebih memahami bagaimana persaingan ini mempengaruhi keamanan global, perekonomian dunia, dan hubungan internasional lainnya.

Isi
Sejarah dan Motivasi Persaingan
Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Awalnya kedua negara melakukan kerja sama strategis di berbagai bidang seperti ekonomi dan keuangan. Namun seiring berjalannya waktu, perbedaan nilai dan sistem politik yang saling bertentangan mulai memperburuk konflik. Amerika Serikat menekankan pentingnya demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpendapat, sementara Tiongkok menekankan pentingnya stabilitas politik dan tatanan sosial yang diatur oleh pemerintah. Pemerintah AS memandang Tiongkok sebagai pesaing strategis dan potensi ancaman terhadap stabilitas Asia Timur. Di sisi lain, Tiongkok berupaya keras untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan politiknya, menjadi kekuatan global, dan mengubah status hegemoni.
Modernisasi militer Tiongkok mencakup teknologi canggih seperti C4ISR dan dirancang untuk memperkuat pertahanan nasional dan meningkatkan kemampuan personel militer PLA. Akibatnya, persaingan geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat berkembang menjadi persaingan sengit yang melibatkan perdagangan, teknologi, intelijen, geopolitik, dan aspek lainnya, sehingga semakin memperburuk ketegangan kedua negara.

Peran Asia Pasifik
Kawasan Asia-Pasifik menjadi kawasan strategis persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Posisi strategis kawasan ini sangat penting karena merupakan jembatan penghubung Eropa dan Asia serta kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan gas alam. Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan Tiongkok-AS telah berkembang dari kerja sama strategis menjadi persaingan sengit, yang melibatkan perdagangan, teknologi, intelijen, geopolitik, dan aspek lainnya.

1. Sumber Daya Alam: Kawasan Asia-Pasifik kaya akan sumber daya alam dan sangat penting bagi perekonomian global. Minyak dan gas alam di kawasan ini merupakan sumber daya yang sangat berharga dan salah satu penyebab utama persaingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
2. Laut China Selatan: Sengketa maritim di Laut China Selatan telah menjadi salah satu pokok konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Tiongkok telah membangun pulau-pulau buatan dan instalasi militer di wilayah tersebut, dan Amerika Serikat serta sekutunya memandangnya sebagai ancaman.
3. Kepulauan Senkaku/Kepulauan Diaoyu: Sengketa Kepulauan Senkaku/Kepulauan Diaoyu antara Tiongkok dan Jepang juga memperburuk ketegangan kedua negara. Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa mereka akan melindungi Jepang jika pulau-pulaunya diserang.
4. Situasi di Taiwan: Hal ini adalah isu sensitif dalam persaingan geopolitik antara AS dan Tiongkok. Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, namun Amerika Serikat menyatakan akan membela Taiwan jika diserang.
5. Hubungan keamanan: Banyak negara di kawasan Asia-Pasifik seperti India, Vietnam, Singapura dan Australia telah meningkatkan investasi pada kapal angkatan laut dan sistem persenjataan untuk meningkatkan keamanan. Misalnya, Indonesia telah bekerja sama dengan Tiongkok sebagai mitra, sedangkan Amerika Serikat, India, dan Australia lebih fokus untuk menjadikan Tiongkok sebagai ancaman.

Dampak Persaingan US-China Terhadap Kawasan Asia-Pasifik

Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok berdampak sangat signifikan terhadap kawasan Asia-Pasifik. Perubahan dalam arsitektur keamanan kawasan berkaitan dengan pertumbuhan kemampuan ekonomi dan militer Tiongkok, sementara Amerika Serikat menghadapi tantangan dalam mempertahankan dominasinya. Konflik maritim di Laut Cina Selatan, sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu, dan status Taiwan menjadi titik konflik yang memperparah ketegangan hubungan kedua negara. Dampaknya tidak terbatas pada bidang militer saja, namun juga mencakup isu perdagangan, teknologi, dan regional.

Perang dagang AS-Tiongkok berdampak negatif pada arus perdagangan, dengan konsumen AS beralih ke produk dalam negeri dan mengganti barang-barang Tiongkok dengan barang-barang dari negara lain. Dampaknya juga dirasakan oleh mitra dagang ketiga seperti Indonesia yang mengalami perlambatan perdagangan dan hilangnya daya saing. Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkatkan risiko terhadap stabilitas di kawasan Asia-Pasifik dan memperjelas bahwa keamanan di kawasan ini semakin dipandang sebagai konfrontatif oleh para pemain utama.

Implikasi Geopolitik

Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok mempunyai implikasi geopolitik yang signifikan. Pertumbuhan kekuatan ekonomi dan militer Tiongkok telah memicu perubahan arsitektur keamanan Asia-Pasifik. Sebagai negara hegemonik, Amerika Serikat menghadapi tantangan dalam mempertahankan posisi dominannya di kawasan. Strategi geostrategis Tiongkok lebih berorientasi pada kepentingan nasional, fokus strategis hubungan bilateral dan kebijakan luar negeri menjadi lebih menonjol, dan menghadapi persaingan ketat dengan negara-negara besar lainnya.
Perubahan ini telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara, khususnya terkait sengketa maritim di Laut Cina Selatan dan status Taiwan. Amerika Serikat telah mengeluarkan dokumen resmi untuk menjadikan kawasan Asia-Pasifik sebagai prioritas kebijakan militernya, termasuk pembentukan pasukan gabungan untuk meningkatkan kekuatan militer dan mencegah negara-negara di kawasan Asia-Pasifik menerapkan anti-access/area denial (A2/IKLAN). Cina. Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkatkan risiko terhadap stabilitas di kawasan Asia-Pasifik dan memperjelas bahwa keamanan di kawasan ini semakin dipandang sebagai konfrontatif oleh para pemain utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline