Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pram: Amarah (Terinspirasi Elysia)

Diperbarui: 10 Januari 2019   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku dapatkan kamu ayu mulai layu

bersama kita indahkan merawatnya dengan kasih dan sayang.

berhembus membelai, terbuai

rusak sudah karena aku lupa merawat.

Ku kirimkan surat, bertulis "Dari Aku"

lalu kau balas suratku,

".............................

maaf? kau bilang, Maaf? Mudah ya? Karena saya yang dulu rapuh, lalu kau temui dan saya enggan lalu kamu pandai dan saya jatuh, lalu sama kita bangun rasa, lalu kau bilang "maaf"?, saya tertikam oleh sikap sifat perhatianmu, lalu tak kasat mata kau merangkul lalu menusuk. Saat itu kau tiba tiba buta, tuli tak perdulikan saya yang mengemis, meminta maaf jika saya ada salah. 

sudah berapa lama kita bersama? tahun tahun yang kita lalui sudah usang, hancur bahkan.

kau memang baik, tapi entah kenapa. Setelah pengkhianatan itu, aku mulai malas bahkan jijik terhadap kamu, ya kau! 

hentikan kata "aku" dan "kamu" dalam komunikasi kita, apapun itu bentuknya. Email yang kau kirimkan sudah saya baca, lelah saya membaca, cara mengemismu meminta maaf dan ingin kembali, sudah berapa kata kata penyair yang kau sisipkan pada email dan dalam surat surat yang selalu kau kirimkan? surat dari kau hanya menjadi pengganjal rak sepatu, ternyata ada guna juga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline