Lihat ke Halaman Asli

Aku Masih di Sini

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_139784" align="aligncenter" width="320" caption="Google"][/caption]

Aku masih di sini

Duduk tegap tak berdiri

Dalam sunyi sepi sendiri

Mencoba menyalakan hati redup mati

...................................................................

Cerminan hati lusuh

Menyebar menyeluruh tubuh

Bibir yang lancar mengeluh

Seringkali menggerutu melenguh

.................................................................

Lautan sumpah serapah

Membawa gelombang keji fitnah

Pasang surut amarah

Meluap-luap tumpah

Menghanyutkan tenggelam basah

..............................................................

Letupan resah dan gelisah

Larut menyatu dalam marah

Kebencian yang membuncah

Meluruh lantah

Pecah …

..............................................................

Aku masih di sini

Menggali lebih dalam makna hati

Memaknai sebuah penciptaan diri

Sebelum bertemu Illahi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline