Lihat ke Halaman Asli

Kasihan Negeri Ini, Pasien Dibuang Rumah Sakit

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyaksikan acara ILC yang malam ini (11/02/2014) sedang berlangsung saya merasa miris menyaksikannya. Bayangkan saja begitu teganya Rumah Sakit yang harusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tidak memandang ia mampu atau tidak mampu. Namun dalam ILC tersebut di ilustrasikan bahwa pasien yang sudah berusia senja yang harusnya mendapatkan pelayanan yang terbaik justru di buangnya.

Saya tidak habis pikir, apa yang ada dalam pikiran para pegawai Rumah Sakit tersebut, apakah mereka tidak pernah berpikir seandainya pasien tersebut orang tuanya ? saya juga tidak habis pikir apakah mereka-mereka hanya bisa berhitung dengan seberapa besar uang yang didapat.

Di ILC tersebut di antara tersangka saling menyalahkan satu sama yang lain, dan yang lebih sadisnya lagi dari ungkapan para tersangka ada niatan untuk membuat skenario baru dengan skenario yang di ungkap bahwa pasien tersebut akan di bawa ke rumah sakit Jiwa dan di jalan memberontak akhirnya lepas dari pegangan, akan tetapi yang menjadi lucu jika skenario ini dipaksakan masa seorang kakek yang tinggal tulang bisa mengalahkan minimal dua orang yang masih segar.

Setelah gagal dengan skenario busuknya, akhirnya dipakailah cara lainnya dengan cara menghilangkan barang bukti dengan mengubah kendaraan ambulan yang dipakenya menjadi kendaraan operasional biasa namun penyidik dari kepolisian mengetahui hal itu hanya karena dari sisa/bekas sticker yang masih belum bersih dari ambulan tersebut.

Hmm....Kasihan Negeri ini benar juga istilah Orang Miskin di Larang Sakit, saya berharap hal ini menjadi pelajaran bagi pegawa-pegawai Rumah Sakit dan Rumah Sakit lainnya tidak terulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline