Memang rezim Zionis Israel pimpinan PM.Benyamin Netanyahu dukungan partai ekstrimis sayap kanan membangkang berbagai seruan komunitas internasional,yang secara terang-terangan terus melakukan genosida di jalur Gaza dan Tebing barat Palestina menyebabkan tewasnya lebih 40000 warga sipil Palestina ,92000 lainnya menderita luka-luka yang 70 persen diantaranya terdiri dari wanaita dan anak-anak yang tidak bersalah.
Selain itu masih puluhan ribu warga sipil Palestina lainnya disinyalir masih tertimbun dibawah 85 persen reruntuhan berbagai bangunan,kamp pengungsi,rumah ibadah,puluhan sekolah dan Universitas meuseum dan sarana layanan umum lainnya.Zionis Israel juga membombardir warga sipil yang sedang mengantri bantuan kemanusiaan internasional,dan ratusan staff PBB(UNRWA) dan para medis dokter,para jurnalis tewas di jalur Gaza.
Rejim Zionis Israel juga memutuskan pasokan listerik,air bahan bakar ,obat-obatan serta memblokir akses bantuan kemanusiaan internasional ke jalur Gaza,karena bagi Zionis Israel yang menganggap warga Palestina itu layak mati kelaparan sebagaimana dikatakan oleh Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.Bahkan anggota kabinet perang Zionis israel dari partai ekstrimis sayap kanan Bezalel Smotrich menghendaki supaya warga Palestina tersebut dibom saja dengan senjata nuklir.Berdasarkan ucapan-ucapannya tersebut maka jelas Zionis israel sejak awal memang melakukan genosida di jalur Gaza dan tebing barat Palestina.
Dalam berbagai pidatonya,PM.Benyamin Netanyahu menyerukan penghapusan negara Palestina dari peta dunia.Padahal Gedung Putih menghendaki terwujudnya negara Palestina sebagai salah satu dari solusi dua negara sebagaimana dikemukakan oleh Joe Biden dan komunitas internasional.Usulan gencatan senjata tiga tahap yang dikemukakan oleh Qatar,Mesir ,Aljazair dan AS juga ditolak oleh Zionis Israel.Untuk meraih tujuannya,Zionis israel secara pengecut telah membunuh beberapa ilmuwan nuklir, para diplomat ,perwira senior IRGC Teheran dan juga beberapa pemimpin pejuang kemerdekaan Palestina
Oleh karenanya Republik Islam Iran bersama proksinya berhak melancarkan serangan balasan seperti yang dilakukannya pada bulan April 2024.Kini Tehean hendak melancarkan serangan balasannya menyusul tewasnya komandan Hizbullah dan pemimpin tertinggi biro politik Hamas,Ismael haniyyah di Teheran 31 Juli 2024.Menyaksikan keseriusan Teheran ,PM.Benyamin Netanyahu segera mengumumkan bahwa Tel Aviv akan menguitus delegasinya ke Cairo untuk melanjutkan dialog gencatan senjata dengan para pejuang kemerkaan Palestina.Siasat Zionis Israel hanya untuk mengulur-ngulur saja sambil memperkuat pertahanannya menjelang serangan pembalasan Teheran bersama proksinya.
Diperkirakan serangan pembalasan yang dilakukan Republik Islam Iran lebih dahsyat dari sebelumnya ,bahkan dikhawatirkan bisa memicu peperangan besar -besaran meluas keseluruh regional Timur Tengah.Dalam konteks inilah sehingga AS,Qatar,Mesir menyerukan dilanjutkan lagi upaya gencatan senjata di jalur Gaza.Namun gencatan senjata itu tiidak akan berhasil sekiranya Zionis israel masih tetap menolak mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan garis batas wilayahnya meliputi wilayah-wilayah sebelum perang sepekan 1967 dengan ibukotanya Yeruzalem.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI