Lihat ke Halaman Asli

Gedung Putih Kesal, Rezim Zionis Israel Menolak Solusi Dua Negara

Diperbarui: 18 Juli 2024   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara piaraan Amerika serikat(AS),Zionis Israel karena terlalu dimanjakan oleh Gedung Putih semakin berani secara teranag-terangan menolak solusi dua negara yang diajukan majikannya tersebut.The Times of Israel melaporkan bahwa resolusi yang disponsori bersama oleh partai-partai koalisi pimpinan PM.Benyamin Netanyahu dan partai-partai ekstrimis sayap kanan dalam sidang plenonya Rabu 17 Juli 2024 malam meluluskan resolusi penolakannya terhadap negara Palestina.Resolusi dua negara yang sejak lama dikemukakan oleh Gedung Putih ditolak mentah-mentah dalam sidang gabungan Knesset Zionis Israel,yang tentu saja menyebabkan Amerika Serikat semakin jengkel karena pembangkanagan oleh negara"piaraannya"Zionis israel.

Penolakan terhadap resolusi dua negara tidak hanya mendapat dukungan dari koalisi partai-partai ekstrimis sayap kanan,tetapi juga mendapat dukungan dari oposisi bahkan dukungan serupa ditunjukkan oleh partai persatuan nasional yang berhaluan tengah Benny Gantz.Sementara Yesh Afid dari partai kiri tengah meninggalkan sidang pleno untuk menghindari dukungan terhadap resolusi yang digadang-gadang oleh PM.Benyamin Netanyahu bersama  ekstrimis partai sayap kanannya itu.Tokoh oposisi Yair Lapid menolak resolusi tersebut,dan mendukung resolusi dua negara sebagaimana kemauan AS dan komunitas internasional.Namun demikian masih ada anggota Paartai Buruh,Raam dan Hadash-Taal mendukung resolusi yang disponsori partai-partai ekstrimis sayap kanan Likud pimpinan Benyamin Netanyahu.

Sidang pleno Knesset Zionis israel yang berisikan penolakan terhadap resolusia dua negara disahkan hanya beberapa hari sebelum PM .Benyamin Netanyahu mengunjungi AS untuk mengisi pidato di sesi gabungan Kongress selanjutnya bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.Inisiatif sengaja dipercepat disaat Joe Biden berada diujung kekuasaannya .Rezim Zionis Israel menolak solusi dua negara disaat-saat Joe Biden relatif  lemah karena diterpa berbagai krisis politik inter Partai Demokrat yang menghendaki presiden AS yang berusia 80 tahauan itu mundur dari pencalonannya dari pemilu pilpres 5 November 2024.Berbagai sorotan media terkemuka AS memperkirakan bahwa dalam Pemilu Pilpres kemungkinan besar Joe Biden usungan partai Demokrat akan mengalami kekalahan melawan saingan utamanya Donald Trump dari partai Republik.

Terkait perkiraan tersebut sehingga Knesset(Parlemen Zionis Israel)berinisiatif menolak resoluusi dua negara dan wilayah Palestina seluruhnya akan dikuasai Zionis Israel suatu langkah yang ditentang AS dan komunitas internasional.Dalam konteks inilah selalu upaya gencatan senjata tiga  tahap ajuan AS ,Mesir ,Qatar yang mendapat dukungan PBB dan komunitas internasional ditolak oleh rezim Zionis israel pimpinan Benyamin Netanyahu sebagaimana Tel Aviv menolak keputusan ICJ-ICC,dan terus melancarkan genosidanya di jalur Gaza dan tepi barat palestina.Rezim Zionis israel sangat memahami bahwa betapapun besarnya tekanan komunitas internasional tanpa dukungan serius dari AS serta tidak kompaknya negara-negara Arab dan dunia muslim Tel Aviv selalu bisa berkelit dengan melanggar hukum humaniter internasional tanpa konsekuwensi apapun .Rezim Zionis israel mengabaikan semua seruan komononitas internasional,dan terus melancarkan genosidanya di jalur Gaza dan tepi barat Palestina dibawah ketidak berdayakan institusi lembaga hukum ICJ-ICC yang diakui oleh komunitas internasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline