Kebiadaban rejim Myanmar pimpinan Jenderal Thein Sein terhadap Muslim Rohingya membelalakkan mata masyarakat internasional,karena kekerasan tersebut justeru dilakukan oleh aparat keamanan Myanmar di Rakhine-Arakan.Sebelumnya bisa saja junta militer Myanmar masioh bisa berkelit,tetapi sekarang setelah mendapat tekanan kuat dari masyarakat Internasional baru Thein Sein coba membuka dirinya.
Sekarang rejim Budhis Thein Sein tidak bisa mengelak lagi,karena bukan saja mendapat serangan dari berbagai kalangan warga dunia tetapi juga mulai merambah dunia maya ,sebagaimana dilancarkan para hacker pro Rohingya yang merusak website juta militer Myanmar tersebut.
Bahkan para hacker itu mengancam akan melancarkan serangan dahsyad terhadap website-website junta minliter Myanmar lainnya,jika tidak segera menghentikan kekejamannya terhadap Muslim Rohingya di Rakhine.Acaman hacker paling keras selama ini,bahwa mereka akan menjadikan rejim Myanmar sebagai neraka,sebagai dilaporkanoleh kantor berita UPI,Jum'at 10Agustus 2012.
Tekanan tersebut merupakan salah satu faktor penyebab Tehewin Sein mulai mengijinkan daerah Rakhie-rakan dikunjungi oleh Ketua PMI,Jusuf Kalla.Sekjen OKI Abdul Manna,dan juga Menlu Turki Davutoglu sudah mengunjungi kawasan konflik tersebut.Sebelum ke Sittwe,ibukota negara bagian Arakan ia sudah mengunjung Tehein Sein di Naypyidaw pada kamis 9 Agustus 2012 dan membahasa masalah tersebut.
Menlu Turki,Davutoglu juga bertemu dengan menteri imigrasi Khin Yi , Letjen. Thein Htay sebagai menteri urusan perbatasan Myanmar dan Menlu Myanmar Maung Lwin Wunna.Dalam pertemuannya dengan Thein Sein ,Menlu Turki melihat bahwa kerusuhan di Arakan tersebut merupakan tragedi kemanusiaan karenanya baik Muslim dan Budha perlu diberi bantuan,sebagaimana dirilis oleh koran junta militer Myanmar "The New Light of Myanmar".
Kunjungan ke kawasan konflik itu dimaksudkan untuk melihat langsung situasi sebenarnya,untuk kemudian akan dibawa dalam pertemuan OIC bulan depan di Arab saudi.Dalam konteks in Turki telah menyumbang bantuannya US$ 50 juta ,untuk meringankan penderitaan Muslim Rohingya .Dan diharapkan kerusuhan yang mulai meledak sejak Mei 2012 teersebut akan bisa segera diakhiri,serta para pengungsi Rohingya bisa kembali kekediamannya untuk menata hidupnya kembali yang sudah dirampat oleh junta miiter Myanmar tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H