Lihat ke Halaman Asli

Teuku Syuhada

Mahasiswa

Wanita Tulang Punggung Keluarga

Diperbarui: 21 Mei 2024   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ruskiam seorang wanita kelahiran 1964 juru parkir, ruskiam menghidupi anak"sebanyak 4orang dan 1 cucu, anak pertamanya sudah menikah tetapi di tinggal suami dan  memiliki seorang cucu perempuan, ia hrus menghidupi ke 4 anak dan 1 orang cucu. Ia menjadi seorang juru parkir sudah hampir 20thn lama nya, beliau seperti itu karena meninggal suami nya, lokasi yang di tepati nya di simpang pelor.
penghasilan setiap hari terkadang 30rb terkadang sepi hanya mendapat kan 20 rupiah, yang berbeda jikalau hari libur seperti hal nya di hari minggu, itu ada sembayang orang Kristen, bisa mencapai 200 rb perhari, ada seorang mandor yang mengutip uang setiap hari nya sebagai ganti ongkos untuk membayar pajak itu bukan dari kantor dinas itu tergantung seberapa banyak honda yang memarkir, terkadang ruskiam tersebut tidak pernah menerima bayaran, ada juga hanya memberikan 500 perak.
 di samping perkejaan tersebut, ruskiam juga menjadi sebagai penyapu jalan Meskipun terbilang kecil, ruskiam sangat bersyukur karena tetap dapat menafkahi keluarga serta menyekolahkan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sebab, Selain menerima upah, ruskiam juga mengaku mendapatkan jaminan sosial seperti jaminan kesehatan dan tunjangan hari raya.
Sebelum menjadi tukang sapu jalanan, ruskiam bercerita bahwa dirinya pernah membuka usaha ayam potong. Akan tetapi, usahanya terpaksa harus gulung tikar karena terdampak pandemi Covid-19.
Selain menjadi tukang sapu jalanan untuk menambah penghasilan dan mengisi waktu luang,
"Sebenarnya lapangan pekerjaan itu banyak, tergantung niat dan usaha. Menurut saya bekerja itu jangan pilih-pilih walau gajinya minim tapi harus patut kita syukuri," ujar ruskiam saat diwawancarai agent Teras.
Dalam melaksanakan tugas, tentu selalu akan ada kendala yang dihadapi. Begitu pula dengan menjadi tukang sapu jalanan. Hujan menjadi salah satu hal yang menghambat kinerja dari ruskiam dan rekan-rekan lainnya dalam menjalankan kewajibannya. Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan peralatan kebersihan, obat-obatan, dan jas hujan jika sewaktu-waktu terjadi hujan.
Kendala lain yang dihadapi dalam menjalankan tugas membersihkan jalanan adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat sendiri dalam hal membuang sampah. Ruskiam mengungkapkan bahwa dirinya kerap merasa miris dengan perilaku masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan. Ia berharap, masyarakat kedepannya bisa lebih sadar untuk menjaga lingkungan, karena bersih dan asrinya meulaboh bukan hanya menjadi kewajiban dari tukang sapu melainkan semua orang tanpa terkecuali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline