Lihat ke Halaman Asli

15 Sekolah di Aceh Diukur Kemampuan Membaca

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aceh –15 Sekolah yang terdiri dari 9 SD dan 6 MI di Aceh Jaya dan Bener Meriah menjadi sekolah sampel untuk asesmen kemampuan membaca kelas awal (EGRA-Early Grade Reading Assessment). Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut (11-12/11) dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca murid kelas awal dan memetakan strategi peningkatan pengajaran guru dalam hal komponen membaca untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.

EGRA sudah terbukti sahih untuk mengumpulkan data awal yang dapat digunakan untuk menyusun suatu program peningkatan kemampuan membaca di kelas awal. Sampai dengan tahun 2010, EGRA sudah dilaksanakan di 50 negara dengan 30 bahasa yang berbeda. Penggunaan yang luas ini menunjukkan bahwa EGRA adalah instrumen yang baik untuk menggambarkan kemampuan membaca anak di kelas awal.

EGRA dilaksanakan oleh para asesor yang yang terdiri dari para guru dan dosen LPTK mitra USAID PRIORITAS tersebut menggunakan Tangerine (perangkat lunak instrumen EGRA yang dipasang pada tablet smart phone) untuk melakukan pengukuran. EGRA versi Indonesia berisi enam tugas untuk mengukur kemampuan membaca siswa kelas awal (dari kelas 1 hingga kelas 3) dalam 6 tahapan yaitu: (1) membaca huruf, (2) membedakan bunyi awal, (3) membaca kata bermakna, (4) membaca kata tidak bermakna, (5) kelancMIN aran membaca kalimat, dan membaca pemahaman berdasarkan teks yang dibacakan, serta (6) menyimak. Asesmen setiap siswa membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Berdasarkan hasil EGRA sebelumnya (2013) di Indonesia, diketahui kebanyakan siswa di kelas tiga hanya mengerti 50% dari apa yang mereka dengar, dan hanya separuh dari anak-anak mengerti apa yang mereka baca. ”EGRA dapat memberikan gambaran yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa di semua mata pelajaran dalam kurikulum,” kata Jarnawi koordinator pelaksanaan kegiatan.

Sekolah yang diasses:

-MIN Janarata, SDN 2 Lampahan, MIN SUkadamai, SDN Blok C, SDN Karang Jadi, SDN Pondok Gajah, MIN Lewa Jadi dan SDN Bahgie Bertona (Bener Meriah)

-MIN Teunom, MIN Dayah Baro, SDN 2 Calang, SDN 2 Teunom, MIN Kampong Baro, SDN 3 Teunomdan SDN 2 Krueng Sabee (Aceh Jaya)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline