Lihat ke Halaman Asli

Anak Seorang Petani

Diperbarui: 10 Januari 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 

Sejak aku masih duduk dibangku sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) sukaraja, Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Aku sering ikut orang tua ku pergi ke kebun yang mana waktu itu orang tua ku punya kebun Coklat. Memang tidak setiap hari, aku ikut orang tua ke kebun karena aku pergi kesekolah. Cuma hari Libur aja sihh...Sesekali aku tidak diizinkan sama orang tua ku untuk ikut karena medan perjalanan ke kebun masih menggunakan sampan kecil untuk sampai kesana. Bila debit air naik kedua orang tua ku tetap berjuang mengayuh sampan untuk memanen coklat menyeberangi sungai (Krueng Inong) yang sangat deras itu. Singkat cerita oleh berkat perjuangan ke dua orang tua ku hari ini aku sudah menyandang gelar sebagai salah satu Mahasiwa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh. Mengambil Konsentrasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam dengan Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Memang banyak kisah sedih dan senang yang menimpa keluarga ku.Namun itulah resiko kehidupan susah senang harus dijalani. Aku sangat bangga dan cinta kepada orang tua ku. Kedua orang tua ku pernah berkata bahwa "Jika kamu pergi ke kampung orang, belilah kasih sayang orang lain" itu artinya ketika aku pergi keluar jauh dari rumah jangan bertingkah jahat, sombong, angkuh, dan lain sebagainya. Tetapi aku harus Ramah, jujur, dan tidak sombong supaya orang lain suka dengan kehadiran ku. Walaupun aku terlahir dari keluarga sederhana tapi aku merasa bahagia tanpa dibalut dusta. Aku yakin kesuksesan orang tua ku dalam mendidik ku adalah cerminan untuk kesukseskan ku dimasa mendatang.
Aamiiin Ya Allah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline