Lihat ke Halaman Asli

Teuku Maulana

Mahasiswa Mandiri

Pendidikan Tinggi Belum Tentu Mampu Menghasilkan Orang Terdidik

Diperbarui: 14 Januari 2021   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berbagai konflik mucul di Indonesia, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, dan sebangainya. Bagaimana semua hal itu bisa terjadi? Menurut saya semua hal itu bisa terjadi di Indonesia akibat banyaknya orang-orang tidak terdidik. Mengapa saya mengatakan demikian, karena seorang guru, dosen bahkan seorang Doktor pun yang memiliki pengetahuan sangat luar biasa belum tentu bisa menghasilkan orang-orang yang terdidik.

Mungkin untuk saat ini, pendidikan di Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat dan mampu menghasilkan banyak orang-orang pintar. Tapi sangat disayangkan, Indonesia masih belum mampu menghasilkan orang-orang yang terdidik. Buktinya banyak para penjahat yang bergelar sarjana bahkan profesor yang harus mendekam di penjara.

Bedasarkan pengamatan saya selama ini, pendidikan formal di Indonesia hanya mengajarkan bidang keilmuan dan pengetahuan teknologi saja sehingga mampu menghasilkan orang yang pintar. Namun, mereka tidak terlalu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan budi pekerti sehingga menghasilkan banyak orang yang tidak terdidik.

Bagi mereka yang terbiasa dididik dengan hanya melihat hasilnya saja, maka mereka tidak akan memperdulikan cara atau proses untuk mendapatkannya. Tidak peduli cara apa yang digunakan baik itu cara yang benar ataupun salah asalkan mereka dapat meraih keinginan seperti apa yang mereka harapkan. Disitulah letak kesalahan sistem di negeri ini, yang membiarkan anak didiknya memperoleh segala cara untuk meraih apa yang mereka targetkan.

Disinilah peran kita sebagai mahasiswa yang cerdas dan terdidik bekerja sama dengan tenaga pengajar dan orang tua untuk membantu menciptakan orang-orang yang pintar dan terdidik. Pendidikan bisa dimulai ketika usia dini, baik itu formal maupun non formal. Disaat pandemi seperti ini, peran orang tua sangat penting dalam membimbing proses belajar dirumah. Karena secara tidak langsung, orang tua yang menggantikan posisi guru sementata saat mengikuti pembelajaran online di rumah. Harapan saya, semoga kedepannya Indonesia mampu menghasilkan lebih banyak orang-orang yang pintar sekaligus terdidik.

Mungkin sampai disini dulu karangan opini saya, jika ada kata yg salah atau kurang berkenan tolong dimaafkan karena saya hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan. Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi saya sendiri selaku penulis serta bagi seluruh pembaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, sekian terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline