Lihat ke Halaman Asli

Tety

emak-emak

Fun Trail Run dalam Rangka Memperingati 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia

Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pribadi

"Jejak di Pasir Pete"

Pagi itu, kabut masih menyelimuti Bukit Pasir Pete. Udara dingin menyapa wajahku saat aku menarik napas dalam-dalam, meresapi aroma tanah basah dan daun yang menguap. Sepatu trail-ku meresap embun di rerumputan saat aku melangkah perlahan ke titik berkumpul di puncak bukit. Di kejauhan, sayup-sayup terdengar suara panitia mengarahkan peserta untuk bersiap mengikuti upacara bendera.

pribadi

"Selamat pagi, Indonesia," bisikku dalam hati, mataku menatap bendera merah putih yang berkibar perlahan, diterangi sinar matahari yang mulai muncul di ufuk timur.

pribadi

Jam menunjukkan pukul 07.00 saat upacara penghormatan selesai. Suasana khidmat berubah menjadi semangat, ketika peluit panjang ditiup tanda dimulainya Fun Trail Run. Aku, bersama puluhan peserta lainnya, berlari menuruni Bukit Pasir Pete, langkah pertama dalam perjalanan panjang yang akan menguji fisik dan mental.

Rute pertama membawa aku ke Pasir Jambe, melalui jalan setapak yang penuh bebatuan dan akar pohon. Napasku mulai memburu, tetapi senyum tak lepas dari wajahku. Setiap langkah adalah penghormatan, bukan hanya untuk para pahlawan yang telah gugur, tetapi juga untuk diriku sendiri---melawan batasan dan ketakutan yang pernah membelenggu.

pribadi

Ketika aku mencapai Curug Love, suara gemericik air terjun memberikan sedikit kelegaan. Di tengah kelelahanku, aku menyempatkan diri berhenti sejenak, menikmati pemandangan air terjun yang jatuh dari tebing tinggi. Meskipun hanya beberapa detik, momen itu cukup untuk mengisi kembali energiku sebelum melanjutkan ke Pasir Barukuuk.

 pribadi

Cisadon menyambut dengan udara sejuk dan pemandangan yang menakjubkan. Aku bisa merasakan persahabatan terjalin antara para peserta, meskipun kami tak saling kenal. Tatapan mata yang saling mengerti tanpa perlu kata-kata, dorongan semangat dari satu pelari ke pelari lain saat tenaga mulai terkuras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline