Lihat ke Halaman Asli

merindu

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana,di bawah rindangnya
pohon mahoni di ujung
kampung aku pernah
menunggumu.kau memang
datang,tapi kenapa kau tak
menyapaku...?
senyum termanis yang sengaja ku
berikan khusus untukmu pun
tak kau balas.
Tapi aku tak kecewa,melihat
kau hadir didepan mataku saja
aku sudah merasa
senang.akupun tak berharap
kau dekati,jujur.... Bodymu
yang tinggi besar itu pernah sukses membuatku ketakutan
dan lari terbirit-birit,waktu itu
kau malah mengejarku hingga
aku terjerembab kedalam
sungai,dan.... kau berhasil
mebuatku menangis. Tapi entah kenapa,aku selalu
merindukanmu,hingga aku rela
menunggumu berjam-jam
dibawah pohon mahoni
itu.pohon mahoni saksi
bisu,bahwa aku merindukanmu saat itu. Diakhir hayatmu kau pun
membuatku menangis,aku tak
tega melihatmu bersimbah
darah dihalaman mesjid. tukang jagal itu telah
membunuhmu,tepat ba'da
shalat iedul adha.
emutkakebo.com[caption id="attachment_131614" align="alignleft" width="275" caption=""][/caption]Disana,dibawah rindangnya
pohon mahoni diujung
kampung aku pernah
menunggumu.kau memang
datang,tapi kenapa kau tak
menyapaku...?
senyum termanis yang sengaja ku
berikan khusus untukmu pun
tak kau balas.
Tapi aku tak kecewa,melihat
kau hadir didepan mataku saja
aku sudah merasa
senang.akupun tak berharap
kau dekati,jujur.... Bodymu
yang tinggi besar itu pernah sukses membuatku ketakutan
dan lari terbirit-birit,waktu itu
kau malah mengejarku hingga
aku terjerembab kedalam
sungai,dan.... kau berhasil
mebuatku menangis. Tapi entah kenapa,aku selalu
merindukanmu,hingga aku rela
menunggumu berjam-jam
dibawah pohon mahoni
itu.pohon mahoni saksi
bisu,bahwa aku merindukanmu saat itu. Diakhir hayatmu kau pun
membuatku menangis,aku tak
tega melihatmu bersimbah
darah dihalaman mesjid. tukang jagal itu telah
membunuhmu,tepat ba'da
shalat iedul adha.
emutkakebo.com[caption id="attachment_131614" align="alignleft" width="275" caption=""][/caption]

Di sana,di bawah rindangnya
pohon mahoni di ujung
kampung aku pernah
menunggumu.kau memang
datang,tapi kenapa kau tak
menyapaku...?
senyum termanis yang sengaja ku
berikan khusus untukmu pun
tak kau balas.
Tapi aku tak kecewa,melihat
kau hadir didepan mataku saja
aku sudah merasa
senang.akupun tak berharap
kau dekati,jujur.... Bodymu
yang tinggi besar itu pernah sukses membuatku ketakutan
dan lari terbirit-birit,waktu itu
kau malah mengejarku hingga
aku terjerembab kedalam
sungai,dan.... kau berhasil
mebuatku menangis. Tapi entah kenapa,aku selalu
merindukanmu,hingga aku rela
menunggumu berjam-jam
dibawah pohon mahoni
itu.pohon mahoni saksi
bisu,bahwa aku merindukanmu saat itu. Diakhir hayatmu kau pun
membuatku menangis,aku tak
tega melihatmu bersimbah
darah dihalaman mesjid. tukang jagal itu telah
membunuhmu,tepat ba'da
shalat iedul adha.
emutkakebo.com[caption id="attachment_131614" align="alignleft" width="275" caption=""][/caption]Disana,dibawah rindangnya
pohon mahoni diujung
kampung aku pernah
menunggumu.kau memang
datang,tapi kenapa kau tak
menyapaku...?
senyum termanis yang sengaja ku
berikan khusus untukmu pun
tak kau balas.
Tapi aku tak kecewa,melihat
kau hadir didepan mataku saja
aku sudah merasa
senang.akupun tak berharap
kau dekati,jujur.... Bodymu
yang tinggi besar itu pernah sukses membuatku ketakutan
dan lari terbirit-birit,waktu itu
kau malah mengejarku hingga
aku terjerembab kedalam
sungai,dan.... kau berhasil
mebuatku menangis. Tapi entah kenapa,aku selalu
merindukanmu,hingga aku rela
menunggumu berjam-jam
dibawah pohon mahoni
itu.pohon mahoni saksi
bisu,bahwa aku merindukanmu saat itu. Diakhir hayatmu kau pun
membuatku menangis,aku tak
tega melihatmu bersimbah
darah dihalaman mesjid. tukang jagal itu telah
membunuhmu,tepat ba'da
shalat iedul adha.
emutkakebo.com[caption id="attachment_131614" align="alignleft" width="275" caption=""][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline