Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

hanya ibu rumah tangga biasa

Orchestra Vaganza 2.0, Keindahan Musik Lintas Genre dan Budaya

Diperbarui: 19 Januari 2025   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Aula Pos Bloc Jakarta yang cukup luas, Sabtu 18 Januari 2025 malam bermandikan cahaya lampu sorot berwarna warni. Mirip warna pelangi. Suasana gedung Filateli Jakarta atau bekas gedung Kantor Pos Pasar Baru itu bak panggung mewah.

Alat-alat musik sudah berjejer rapi. Biola, kontrasbas (bas betot), cello, klarinet, saxofon, piano, keyboard, bass elektrik, gitar elektrik, gitar klasik, drum, obeo (obo), perkusi, timpani, violin, viola, trompet, trombon, horn (terompet tanduk Prancis), sudah dalam posisi masing-masing.

Pengunjung sudah berbaris rapi untuk bersiap menduduki kursi-kursi dengan pita berwarna kuning, merah, dan hijau yang sudah tertata rapi. Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. Petugas lantas mempersilakan pengunjung memasuki area dan menduduki tempat duduk yang sesuai dengan warna gelang tiket yang melingkar di tangan.  

Ya, para pengunjung bersiap untuk menyaksikan konser musik Purwa Caraka Youth Orchestra bertajuk Orchestra Vaganza 2.0 persembahan Purwa Caraka Music Studio (PCMS) -- sekolah musik ternama milik musikus dan komponis Purwa Tjaraka, kakak kandung musisi Trie Utami. Sekolah musik yang berdiri sejak tahun 1988.

Ini ada gelaran konser yang kedua kali diadakan. Konser pertama digelar pada tahun lalu di tempat yang sama. Konser ini menjadi istimewa karena tentu saja melibatkan anak-anak didik PCMS yang berusia di bawah 23 tahun dari berbagai cabang. Menjadi "portofolio" bagi anak-anak bahwa mereka sudah memiliki skill yang tidak kalah dengan pemain profesional atau kelas dunia sekalipun.

Purwa Caraka Youth Orchestra ini dipimpin langsung oleh musisi senior Purwa Tjaraka yang akrab disapa Kang Purwa. Dalam konser ini, mereka menyuguhkan ragam lagu. Mencakup musik pop, jazz, lagu daerah Indonesia, hingga karya-karya Broadway. Memadukan berbagai genre musik dalam satu panggung megah.

Lelaki berjas hitam itu menapaki panggung orkestra dengan berwibawa. Ia disambut riuh tepuk tangan ratusan pengunjung. Seakan terbius dengan kehadiran sang maestro. Ia tersenyum ramah ke hadapan penontonnya. Ia berdiri tegap dengan sepatu hitam yang dikenakannya. 

Setelah memberi penghormatan, ia berbalik. Punggungnya menghadapi penonton. Perlahan, tangan kanannya terangkat, memegang tongkat perak kecil seukuran ranting pohon. Melodi yang perlahan mengalun menaati gerakan tangan lelaki yang meliuk-liuk itu. Menciptakan musik dengan kesan imajinatif penuh makna.

Dokumen pribadi

Ada sebanyak 17 berbagai musik yang dimainkan sukses oleh anak-anak didik Kang Purwa ini. Carmen Prelude, Disney Medley, Merry Go Round Life, Over the rainbow, The Pink Panther, What A Wonderful World. Usai memaikan musik selalu mendapat sambutan tangan riuh dari penonton dan pengunjung Pos Bloc Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline