Dokter spesialis antiaging atau anti penuaan, Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD, menjalin kolaborasi strategis dengan dua universitas besar di Italia: Universit degli Studi "G.d'Annunzio" CHIETI-Pescara Itali dan Leonardo Da Vinci University Roma.
Kolaborasi strategis itu tertuang dalam penandatanganan MoU di Italia, Rabu 4 Desember 2024. Kerja sama ini mencakup riset inovatif di bidang stem cell, teknologi organ printing, serta terapi genetik.
"Teknologi ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi penderita kanker, gagal ginjal, jantung, maupun liver tanpa memerlukan transplantasi donor berisiko tinggi," terang Prof. Deby Vinski yang juga Presiden World Council of Stem Cell di Jenewa dan
The World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) Paris atau Badan Akreditasi Anti-aging Dunia ini.
Penandatangan kerja sama ini dihadiri oleh para tokoh terkemuka. Di antaranya, Sekjen WOCPM Paris Prof. Dr. Svetlana Trofimova, Rektor Danuncio Universitas Chieti Prof. Liborio Stupia, dan Rektor Universitas Leonardo Da Vinci Roma Prof. Sergio Caputi.
Prof. Deby sendiri didampingi tim pakar seperti Prof. Bruna Sinjari, Prof. Alexander Trofimov, Prof. Vincenzo De Laurenzi, serta Nancy Pada, SE, Direktur PR Celltech Vinski Tower International.
"Kerja sama ini menandai langkah maju dalam pengembangan teknologi cetak organ berbasis stem cell pasien," ucap sosok ilmuwan pendiri Celltech Vinski Tower -- yang laboratorium canggihnya diakui dunia, ini.
Celltech Vinski Tower telah memiliki laboratorium organ printing terakreditasi dunia. Selain itu, juga menjadi Centre of Excellence Asia Pasifik untuk validasi stem cell, diakui oleh Bechten Dickinson Amerika Serikat.
Prof. Deby Vinski menambahkan, kerja sama ini menjadi terobosan baru terkait Organ Printing dan Pemeriksaan Genetik. Tidak saja membawa manfaat medis, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat riset kesehatan global.
"Kerja sama ini juga membuka peluang pelatihan tim dokter antara Italia dan Indonesia, memperkuat kompetensi SDM dalam teknologi mutakhir," tutur Prof. Deby seraya menambahkan kemitraan ini menjadi satu tonggak baru dalam bidang kedokteran dunia.