Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

hanya ibu rumah tangga biasa

Istana Kawal Kasus Tewasnya Wartawan Tribrata TV, Prof. Henry Indraguna Minta Pelaku Utama Ditangkap!

Diperbarui: 19 Juli 2024   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi rumah wartawan Tribrata TV yang hangus terbakar dan menewaskan 4 korban/kompas.com


Rumah wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) habis dilumat api. Peristiwa tragis yang terjadi pada Kamis 27 Juni 2024 sekitar pukul 03.30 WIB, itu api membakar hampir seluruh bangunan. Keempat korban ditemukan dalam hangus terbakar.

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian menemukan bahwa peristiwa kebakaran itu disengaja dilakukan oleh pihak yang tidak suka atas pemberitaan mengenai judi di Tribrata TV. Polisi pun berhasil menangkap tiga orang yang terlibat pembakaran itu.

Peristiwa memilukan ini pun mendapat perhatian dari Istana Negara. Kepala Staf Presiden Moeldoko telah memerintahkan Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengawal kasus pembakaran yang direncanakan itu.
KSP bekerja sama dengan KKJ dan sejumlah masyarakat sipil mengawal kasus tersebut.

Praktisi hukum Prof Dr Henry Indraguna mengapresiasi atensi yang diberikan Istana Negara. Prof Henry memuji langkah KSP yang cepat, tanggap, responsif dengan telah menerima aduan dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) pada Rabu 17 Juli 2024.

Ia sendiri bisa menerima dan memaklumi adanya aspirasi dan desakan civil society tersebut. Karena bisa saja kasus ini tidak tuntas ditangani jika Jakarta atau Pemerintah Pusat tidak bereaksi dan serius untuk mengawal tragedi yang menimpa pekerja pers tersebut.

Kekhawatiran ini juga disampaikan oleh perwakilan KKJ Bayu Wardhana. Menurutnya, penanganan kasus ini bisa jadi menguap begitu saja karena ada keterlibatan anggota TNI yang masih aktif. Adanya perhatian dari KSP ini setidaknya dapat memberi jalan terang bagi kasus ini.

"Kami membawa kasus ini ke KSP karena kami ingin KSP mengawal proses penyidikan ini dengan baik karena kami merasa ada indikasi mungkin kasusnya bisa "masuk angin" Kalau tidak dikawal dari Jakarta," ucap Bayu di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 17 Juli 2024.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KKJ bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Amnesty International Indonesia, dan Kontras melaporkan pembakaran rumah berujung tewasnya wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu ke Kantor Staf Presiden (KSP).

Karya jurnalistik yang mengungkap dugaan kejahatan di wilayahnya dan dilaporkan Rico Sempurna Pasaribu di Tribrata TV seharusnya diapresiasi dan ditindaklanjuti. Nyatanya, berita itu membuat pihak-pihak yang tidak suka meradang dan akhirnya melakukan kejahatan terencana tersebut.

Prof Henry jelas mengutuk keras perbuatan biadab dan tidak ksatria itu yang 0menewaskan wartawan Tribrata TV, Sempurna Pasaribu, istri dan anak cucunya. Prof Henry pun mendesak segala perbuatan yang mengindikasikan kekerasan baik verbal maupun non-verbal kepada pekerja pers harus dihentikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline