Lihat ke Halaman Asli

Memahami Kritik Sosial dalam Teks Eksposisi Menggunakan Model Discovery Learning

Diperbarui: 1 Februari 2023   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memahami isi dan struktur teks eksposisi merupakan hal penting dan mendasar bagi peserta didik di kelas X. Dari pemahaman yang benar akan terbentuk pemikiran yang terstruktur hingga mampu menghasilkan teks eksposisi yang sesuai dengan kaidah isi dan struktur. Pemahaman yang benar terhadap teks eksposisi ini juga akan memberi kemudahan pada peserta didik dalam menyampaikan tanggapan atau ulasan sekaitan dengan isi teks.

Kemampuan membaca dan memahami teks eksposisi ini perlu dilatihkan dengan berbagai cara. Sarana pendukung berupa teks tertulis atau audio visual dapat digunakan untuk membantu memusatkan perhatian peserta didik. Dari bahan tayang dan teks tertulis diharapkan peserta didik mendapatkan atau menyimpulkan inti permasalahan. Dengan cara ini, diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik secara optimal.

Teks eksposisi adalah teks yang memaparkan informasi untuk menambah pengetahuan pembaca. Informasi yang disampaikan cenderung singkat, padat, dan akurat. Secara umum, teks eksposisi digunakan untuk menyampaikan pendapat atau gagasan secara rinci.

Menurut Keraf (1995: 7) eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahukan dan memberi informasi mengenai suatu objek tertentu.

Menurut Alwasilah (2005: 111), eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca.

Walaupun sedikit berbeda, kedua ahli tersebut memiliki kesamaan pandangan yang terletak pada tujuan penulisan eksposisi.

Untuk membantu memudahkan perserta didik, diperlukan model pembelajaran yang mudah diterapkan dan dapat digunakan dengan efektif. Dalam hal ini, model pembelajaran Discovery Learning diharapkan mampu membantu pemahaman peserta didik secara menyeluruh.

Discovery Learning merupakan pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, peserta didik melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Menurut Robet yang dikutip Abu Ahmadi (1997: 76), bila "Discovery merupakan tahapan mental yang mana peserta didik mengasimilasi prinsip serta konsep", sehingga seorang peserta didik bisa dikatakan melakukan discovery jika peserta didik memakai proses mentalnya untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip. Dalam menemukan konsep tersebut peserta didik melakukan tahapan antara lain melihat, mengelompokkan, menduga, menjelaskan, membuat kesimpulan dan lainnya.

Roestiyah (2012:21) menyatakan bahwa model Discovery Learning memiliki keunggulan yakni: (1) mengasah kognitif peserta didik, (2) pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik bertahan lama, (3) semangat belajar peserta didik akan meningkat, (4) mengembangkan diri peserta didik, (5) motivasi peserta didik meningkat, (6) kepercayaan diri peserta didik meningkat, (7) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada peserta didik.

Berdasarkan pendapat kedua tokoh pendidikan tersebut, model pembelajaran Discovery Learning ini dipandang tepat digunakan dalam pembelajaran teks eksposisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline