Lihat ke Halaman Asli

Teti Rohaeti

Ibu Rumah Tangga

Pegipegiyuk! Makan Gombyang Manyung Pedas Gurih

Diperbarui: 10 November 2018   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gombyang Manyung, sensasi menyantap kepala ikan berkuah pedas  (DOKPRI)

Pada hari minggu lalu, kami berkunjung ke kota Indramayu sebagai nara sumber sebuah pelatihan. Indramayu adalah kota terakhir dari total 27 kota/kabupaten yang kami kunjungi tahun 2018 ini. Dalam rangka celebration hal tersebut, kami berniat merayakannya dengan acara makan-makan. 

Seorang kolega kami, warga asli indramayu memberikan rekomendasi hidangan khas indramayu yang notabene daerah pesisir yang mana produksi ikan lautnya berlimpah. 

Beliau dengan senang hati menunjukkan tempatnya langsung dan bertindak sebagai cullinary guide kami saat itu juga. Apa yang hendak beliau tunjukkan membuat kami penasaran. Kami dibawa ke wilayah pesisir yang aroma udaranya dipenuhi aroma garam dan laut, Desa Tambak. Disini terdapat hidangan khas yang disajikan di sebuah rumah makan, RM. PANORAMA namanya, dan hidangan khasnya yaitu Gombyang Manyung.

RM.PANORAMA tampak dalam (dokpri)

Makanan khas desa yang naik level digemari pendatang dari kota, bukan hanya dari kota indramayu sendiri, bahkan pendatang dari bandung, cirebon, jakarta datang ke tempat ini untuk menikmati dan mengalami menyantap kepala ikan manyung yang disajikan dalam piring berkuah kuning pedas dan gurih. Sepotong kepala ikan manyung yang memiliki tekstur tengkorak besar nan rumit disajikan panas dengan nasi. 

Dari tengkorak ikan yang sebesar itu, daging ikannya sedikit sekali yang bisa dinikmati, para penyantap hidangan ini dituntut untuk bisa membongkar tulang ikan menjadi bagian-bagian kecil. 

Sensasi menjilati tulang ikan dengan bagian yang kenyal-kenyal nikmat mendorong kita untuk terus melumat bahkan menyedot saripati ikan berbumbu tajam kaya akan rempah yang menyegarkan.

Ada 3 pilihan tempat/ ruang makan di RM. PANORAMA ini. Masing-masing ruang memiliki nuansa dan atmospir yang berbeda. Tempat makan yang pertama dan dari sejak awal ada itu berbentuk seperti saung apung dari kayu dan bambu yang terletak dipinggiran kolam, di tempat ini pengunjung disuguhi nuansa pesisir lengkap dengan aroma garam dan laut yang khas, menampung 5-10 orang dengan atmospir lesehan, pengunjung dapat bersantai ria sambil selonjoran. 

Tempat ke-2 yaitu model rumah makan biasa pada umumnya, meja dan kursi yang ditempatkan di sepanjang teras aula, nuansa dan aroma pesisir masih terasa disini, cocok untuk pengunjung yang datang hanya bertiga sampai berenam orang saja. 

Tempat/ ruangan ke-3 berbentuk seperti aula pertemuan yang dijejeri kursi dan meja restoran , dilengkapi AC sehingga aroma pesisir disini tidak kentara lagi. Ruangan yang ke-3 ini lebih diperuntukkan bagi rombongan besar dan tamu VIP, dan dianjurkan untuk booking tempat sebelumnya untuk menghindari bentrokan pengunjung, ruangan ini menampung tamu sampai 100 orang serta dilengkapi podium untuk acara gathering atau acara kantor.

Ruang Vip Karena kami tidak biasa dengan hawa tambak yang hangat, jadi pilih ruang ber-AC (dokpri)

Saung Lesehan Bersantap gombyang manyung dengan santai bersama keluarga yuk kesini aja (dokpri)

Selasar RM. PANORAMA. (dokpri)

Menu RM. PANORAMA ini cukup beragam, bukan hanya gombyang manyung yang ditawarkan disini. Udang saus padang-nya sangat nikmat, rasanya gurih pedas. Udang saus mentega juga sangat terasa mentega, maknyus! kata pak Bondan mah. 

Ikan bawal bakarnya gak cukup satu soalnya enak juga, teman saya yang gemuk aja sampai jilatin jari. Cuma sayang waktu itu mau pesan cumi sama kerang daranya sudah habis mereka, yaaah... penonton kecewa deh! 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline