Lihat ke Halaman Asli

Tetirah Kalam

Lelaki biasa saja.

Pesuling

Diperbarui: 17 Agustus 2016   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hari masih tebal kabut
ketika penghuni malam teriak;
dari lalu kulihat kau bersuling
tapi sayupnya kudengar asing

maka pesuling menyahut
dari kaki bukit tengkorak;

seyogyanya kau tahu,
musik itu adalah rohani
tetapi manusia bersifat daging
dan kau terjual kepada dosa,
maka akan dengarkan suara suling
sayangnya kau tidak

tetapi sulingku bernyanyi
kau tidak menari
pabila sulingku meratap
kau tidak berduka
sebab sekalipun bertelinga
yang kau dengarkan bising
bukan suara suling

suara buluh suratan bunyi
suara suling bincangan batin
sejak menikmat desis berbisa
telinga tak lagi tala sempurna
tanpa musik, hidup mati
terus berlari jauhi pagi

telah ku dijumpa Pesuling Agung
yang tubuhnya mengalun simphoni
lagu yang terdengar adalah cahaya
aku diliputinya

ditetes telingaku dengan darahnya
diajarnya mendengar dan bermusik
maka kuterhutang meniup suling
menarikmu pada cahaya

seyogyanya kau tahu,
hukum itu musik rohani
tetapi manusia bersifat daging
dan kau terjual kepada dosa,
seandainya kau perhatikan suling
fajarmu tiba

sesudahnya pesuling berkata
dilanjutnya meniup suling

 

 

jkt, 060816

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline